Rabu, 04 Juni 2008

Hijrah, Saatnya Berubah

“Taon baru euy, taon baru…!” said Rianti ama temen-temen di kelasnya. “Lho kan udah lewat, gimana sih?!” teriak temen sekelasnya dengan kompak, dan bisa jadi itu juga yang ada di benak kamu semua. Spontan aja Rianti, yang aktif di SKI ngejawab “Taon baru Islam non, 1 Muharram, slamet ya…”.Ooo….. baru deh nyambung.

Kalo ditanya soal taon baru Islam mungkin kamu cuman tau sebatas tanggal merah di kalender. Kalo soal sejarahnya, pasti ngejawabnya agak lamaan, mikir sambil garuk-garuk kepala (gatal kali ye…), bingung ato blank sama sekali. Padahal taon baru Hijriyah adalah momen yang super penting bagi sejarah perjuangan Islam, dan prihatin banget kalo kite yang notebenenya generasi dambaan ummah ternyata jadi kuim (bukan kurang imut, tapi kurang impormasi).

Gini nih ceritanya, sekitar 1427 taon yang lalu terjadilah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw bersama sahabat dari Mekkah ke Madinah. Hijrah ini dilakuin setelah turun wahyu dari Allah yaitu QS. Al Hajj 39-40. Selain itu karena dakwah Islam di Mekkah selama 13 taon nggak direspon dengan baik, padahal dakwah tersebut udah disampein semaksimal and seoptimal mungkin, tapi masyarakat Mekah tetep membeku lantaran keangkuhan bercampur kekhawatiran.

Kaum muslimin yang ketika itu belon kenal ama bajaj Bajuri, kereta api, apalagi pesawat boeing 737 yang bisa dinaikin rame-rame, harus menempuh perjalanan sejauh 500 km dengan kendaraan supercanggih, Camel bin o’on alias onta ‘n kuda. Bahkan nggak sedikit yang menempuhnya dengan Mercykil (jalan kaki, neng!). Belon lagi mereka harus lari dari kejaran kaum Quraisy yang haus darah kaum muslimin. Kebayang kan gimana susah dan berbahayanya perjalanan saat itu? Tapi semua rintangan itu sama sekali nggak menghalangi niat mereka untuk hijrah, mengikuti perintah Allah. Bahkan diriwayatkan oleh Imam Baihaqi bahwa Utsman bin Affan ra berhijrah dengan jalan kaki sambil menuntun keledai yang ditunggangi istrinya—Ruqayah binti Rasulullah SAW—yang sedang hamil. Itu tadi sekelumit gambaran betapa gigihnya perjuangan dan peristiwa hijrah.
Setelah dikau tau gimana cerita munculnya taon baru Hijriyah, mestinya terlintas tanda tanya besar di pikiran kamu. Apa yang musti disiapin buat nyambut Hijriyah? Trus abis taon baru Hijriyah mo ngapain? Gals, yang namanya taon baru Hijriyah nggak perlu diramein ama pesta apalagi pake acara tiup terompet segala. Tapi momentum itu perlu kita jadiin sebagai renungan buat ngukur keIslaman kita, sudahkah kita sesuai ama yang dicontohkan idola kita? Siapa lagi kalo bukan Baginda Rasulullah Muhammad Saw. Coz hijrah sesungguhnya bukan acara pindahan rame-rame se-RT lantaran digusur atawa banjir, tapi merupakan momentum perubahan buat ninggalin kondisi jahiliyah menuju kondisi Islami. Nah, sekarang taruh telunjuk kamu di kepala, pasang muka serius trus pikir deh, kira-kira kita udah bener-bener “hijrah” belon?

Kalo kita liat keadaan sekarang, hampir semuuuanya ato jangan-jangan kita sendiri masih jauh ama yang namanya kondisi Islami. Nggak percaya? Coba deh kita amatin, kalo cowok udah kesengsem ama cewek, banyakan yang pacaran apa ngejaga pergaulannya? Trus, kalo di mall ato tempat-tempat umum nih, kira-kira cewek (muslimah) banyak yang pake baju ketat n celana hipster apa nutupin auratnya? Atau pas Pebruari gini, pasti toko kembang ‘n pedagang coklat laris manis diserbu ama remaja-remaji yang ngerayain valentine. Betul apa betul? Dan sebenernya masih buanyak lagi fakta yang ngebeberin betapa nggak kalah jahiliyahnya kita ama masyarakat Mekkah dulu.

Lantas, what should we do? Berubah! Yup! Cuman itu jawabannya. Bukan berubah kayak power rangers tapi bener-bener berusaha buat memperbaiki diri ‘n berubah secara positif (Islam). Kalo dulu sholatnya masih bolong-bolong, coba deh dipenuhin. Nyang pakeannya pada open air alias buka-bukaan kudunya sih diganti ama yang nutupin aurat, sekalian aja pake jilbab plus kerudung (top abis), dan pasti masih banyak lagi yang bisa kamu lakuin. Alangkah baiknya lagi kalo perbaikan itu bisa ditularin ama temen-temen segank, adik, kakak, de el el, biar ke surganya bisa rame-rame, kan asyik tuh.

Trus, kapan saat yang tepat buat berubah? Pastinya, selama napas masih tersisa, jantung masih berdetak and nyawa belon dicabut, nggak boleh ada waktu yang terbuang percuma. Mo kapan lagi kalo nggak sekarang, detik ini juga! Karena kita nggak pernah tau kapan kontrak idup di kolong langit ini bakalan abis. Saat Malaikat Maut dateng nyamperin kita, nggak ada tuh tawar menawar buat maju ato mundurin barang sedetik, sebagaimana firman Allah swt dalam QS. An Nahl 49 yang artinya :”Maka apabila telah tiba ajal mereka, mereka tidak dapat meminta ditunda, meskipun sesaat dan tidak pula dapat meminta diajukan.”

It’s OK kita mo bikin planning masa depan, kayak sekolah, kuliah ato kerja, tapi dikau juga musti inga’-inga’ kalo masa depan kita yang sebenernya adalah akhirat nan abadi. Penyelamat kita hanyalah amal ibadah selama di dunia, karena Allah swt berfirman :”Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu.”(TQS. Adz Dzariyat 56). Nggak cuman sholat n puasa doang yang disebut ibadah, tapi ya bener-bener mengabdi sama Allah, ngejalanin semua perintah dan ngejauhin sejauh-jauhnya semua larangan-Nya. Termasuk diantaranya pake jilbab ‘n kerudung buat muslimah. So gals, mulai detik ini yuuk kita sama-sama benahin diri, kumpulin “bekal” sebanyak mungkin and jangan lupa ajakin temen-temen memperbanyak amal ibadah yang bakalan bikin hidup lebih hidup.
(www.islamuda.com)

Kebencian

Dari: Camar mulya

Islam adalah agama yang sangat menentang persengketaan, permusuhan, perkelahian. Sebaliknya pula Islam adalah agama yang menjunjung tinggi perdamaian dan persaudaraan. Karena begitu pentingnya hidup rukun sampai-sampai Rasulullah bersabda :

“Tidaklah halal bagi seorang muslim untuk meninggalkan saudaranya lebih dari tiga malam. Keduanya juga saling bertemu, tetapi mereka tidak saling mengacuhkan satu sama lain. Yang paling baik diantara keduanya yang terlebih dahulu memberi salam ”. ( HR. Muslim )

Tujuh abad yang lalu seorang penyair sufi dari Balakh, Jalaludin Rumi, suatu ketika pernah berucap “ tanpa cinta dunia akan membeku ”. Ungkapan ini kita rasakan sepanjang masa akan kebenarannya, terutama disaat gelompang matrealisme ateistik mendominasi dalam setiap gerak langkah manusia, dimana imbas dari pada itu semua kebrutalan saling benci- membenci seakan menjadi santapan hari-hari.

Benci (al-karahah) adalah lawan dari emosi cinta ( al-mahabbah ), ia merupakan gambaran tentang perasaan menganggap tidak baik, perasaan tidak menerima atau perasaan ketidak-sukaan serta merasa jijik. Juga perasaan ingin menjauhi obyek-obyek yang menimbulkan perasaan ini baik itu berupa orang, keadaan, perbuatan. Kedua hal tersebut (cinta dan benci) merupakan fitrah emosional yang telah dianugrahkan Allah SWT pada seluruh manusia. Bagi seorang muslim cinta dan benci haruslah berdasarkan proporsional syari’at. Karena bisa jadi sesuatu yang kita benci sebetulnya baik bagi kita. atau sebaliknya sesuatu yang kita cintai justru sangat buruk bagi kita. Jika halnya menjadi demikian, betapa banyaknya orang yang akan menjadi korban akibat dari tidak bisa menempatkan arti cinta dan benci ini.






Allah SWT berfirman :

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia sangat baik bagimu,
dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia sangat buruk bagimu. Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(Q.S. Al Baqarah : 216)

Muslim dan mukmin adalah dua kata selalu dikaitkan dengan kata Ahsin (berbuat baiklah) dan ahbib (cintailah), sesungguhnya kata-kata itu mengandung makna yang sangat dalam, kata mukmin berasal dari kata amnun (aman/tidak kacau). Mukmin adalah yang mampu menjaga atau menghadirkan rasa aman. Oleh karena itu apabila seseorang ingin menjadi mukmin, hendaklah memulainya dengan berbuat ihsan (kebaikan) kepada siapa saja, tetangganya, lingkungannya dan lain sebagainya bahkan sampai kepada lawan politiknya.

Adapun akar kata muslim adalah salamun, yang dari akar kata ini melahirkan kata Islam yang mempunyai makna damai sentosa. Muslim berarti yang mampu menghadirkan kedamaian sentosa. Dalam termenologi moral Islam, bila seorang muslim bisa menghargai orang lain, menghargai hak milik orang lain, maka kedamaian akan dapat terwujud. Namun, hal tersebut akan muncul bila ia terus berpegang kepada kelima rukun Islam. Tanpa memegang teguh lima perinsip dasar Islam tersebut, mustahil kedamaian akan terwujud dilingkungan dimana ia tinggal.

Asy Syaikh al-Allamah Al Imam Muhammad Hayat As Sindi berkata, “Janganlah kalian melakukan apa yang menyebabkan saling membenci, karena hal itu akan menyebabkan kerusakan di dunia dan di akhirat ”. Al imam Al Hafizh Rajab Al Hambali pun pernah berujar tentang hal ini. Ia berkata “ Sesama muslim dilarang saling membenci dalam hal selain karena Allah, apalagi atas dasar nafsu, karena sesama muslim telah dijadikan Allah bersaudara dan persaudaraan itu saling cinta bukan saling membenci ”.




Perasaan benci ibarat api dalam sekam, sewaktu-waktu ia akan bisa membakar, bila seorang pemimpin sudah tidak lagi menyayangi orang yang dipimpinnya berarti ia sudah menyimpan api dalam dirinya. Apabila suami sudah membenci sang istri, tetangga telah saling benci antara sesama tetangganya, pemimpin sudah tidak menyenangi hak milik rakyatnya, maka tiada lain mereka telah menyimpan api didalam dirinya. Kondisi seperti ini tentulah sangat berbahaya dalam tatanan hidup bermasyarakat.

Ia (kebencian) akan dapat merusak moral dan norma-norma. Ekspresi sebuah kebencian tidak lain adalah sikap hasud yang dilarang Islam. Hasad adalah iri dan bersifat dengki terhadap orang atau kelompok lain, bahkan sebisa mungkin untuk menghilangkan atau menjatuhkan semua kepemilikan yang menjadi lawannya tersebut. Dari sinilah hasad berubah menjadi hasutan, bagaimana merekayasa isu atau gosip tanpa fakta untuk meyakinkan orang lain, agar saling membenci atau menganiaya orang lain atau kelempok tertentu.

Rasa benci yang kemudian melahirkan permusuhan diantara umat manusia itu akan terus menumbuhkan kebencian-kebencian yang baru. Para antropolog sering berguyon bahwa untuk mendamaikan manusia dibumi ini perlu mendatangkan makhluk dari plenet lain hingga akhirnya mereka bersatu untuk melawannya.

Keimanan mempersempit wilayah kebencian dan mencairkan permusuhan di hati orang mukmin. Seseorang tidak perlu membenci saudara seimannya hanya karena perbedaan suku bangsa, warna kulit, strata sosial, jabatan apalagi kepentingan pribadi. Kalaupun kita harus membenci, itu hanya bisa dilakukan karena Allah.

Rasulullah saw. bersabda :

“ Sekuat-kuatnya ikatan iman adalah persaudaraan karena Allah,
cinta karena Allah, dan membenci karena Allah ”.
( HR. Thabrani dari Ibnu Abbas )




Al-Qur’an memuji orang-orang mukmin yang datang setelah kaum Anshar dan Muhajirin karena mereka berdo’a kepada Allah agar Allah mengahapus dosa-dosa orang-orang mukmin yang telah mendahului mereka, dan agar tidak menjadikan kebencian serta kedengkian dalam hati mereka terhadap orang-orang yang beriman.

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan
Anshar) mereka berdoa : “Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami,
Dan janganlah engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al Hasyr : 10)

Oleh karena itu persaudaraan yang hakiki adalah merupakan nikmat terbesar dalam penataan hubungan sesama muslim, hanyalah memungkinkan terjadi manakala ia terdapat ta’lif al-qalb (pertautan hati, perasaan dan pikiran) antara satu dengan yang lainnya. Sebaliknya, adalah mustahil persaudaraan itu terkait erat, manakala hati, perasaan dan pikiran saling bertentangan. Hati yang menyatu, akan menyikapi perbedaan dengan husnuzh-zhan (berbaik sangka) dan tasamuh (toleransi) .

Rasulullah saw. bersabda :

“Manusia akan tetap berada di dalam kebaikan
selama dia tidak mempunyai rasa benci.”
(HR. Thabrani)

Dan dalam sebuah sabdanya, Rasulullah mengingatkan bahwa kedengkian dan kebencian merupakan salah satu penyakit umat yang sangat berbahaya, dan sangat mempengaruhi agamanya, sebagaimana sabda Nabi saw. :

“ Penyakit umat terdahulu telah merambah kepadamu semua, yaitu : kebencian dan kedengkian. Kebencian itu adalah pencukur.
Aku tidak berkata pencukur rambut, tetapi pencukur agama ”.
( HR. Bazzar dari Zubair)

Allahu ‘Alam.
(www.islamuda.com)

Jomblo Itu Asyik, Men!

Kamu pasti udah hapal ama lirik lagu yang dilantunkan Armand Maulana vokalis GIGI. Apalagi kalo ditanya judul lagunya? Hmm…pasti deh pada ngacung. Tapi please deh, yang belon pake Rexona jangan ikutan ngacung ya (eh, ini iklan ya?). Bukan apa-apa. Takut disangka sumber polusi udara. Hehehe…

Selain easy listening , tuh lagu turut mempopulerkan istilah jomblo di kalangan anak muda. Liriknya seolah mengungkap kegelisahan hati seseorang yang belon punya gandengan. Soalnya, truk aja bisa punya gandengan masa' doi nggak. Betul? Betuul…! Tapi ngomong-ngomong, jomblo itu apa sih? Ih… tulalit deh!

Secara etimologi seperti tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , jomblo itu artinya perempuan tua yang nggak laku-laku alias perawan tua. Tapi seiring berjalannya waktu, terjadi perluasan makna pada kata jomblo. Kini, jomblo dimaknai sebagai julukan 'trendi' buat mereka (baik cowok maupun cewek) yang masih sendiri, belum punya pacar, dan belum punya gandengan (emangnya truk?). Pokoknya masih suka sendiri aja (atau memang belum ada yang ngajak barengan).

Pro-kontra seputar jomblo

Dalam pergaulan remaja, perdebatan tentang status jomblo nggak kalah serunya dengan debat capres kemaren-kemaren. Banyak yang pro, tapi nggak sedikit juga yang kontra.

Bagi yang pro, mereka enjoy bilang " its oke to be jomblo ". Predikat itu bukan masalah bagi mereka. Justru mereka menikmati hidup tanpa pasangan. Sebagai wujud rasa syukur mereka, ada di antaranya yang bikin perkumpulan dengan nama Jojoba alias Jomblo-jomblo Bahagia . Malah ada juga yang tergabung dalam komunitas Kelompok Jomblo Ceria yang disingkat Kejora. Ehm, Ijo Lumut ( Ikatan Jomblo Lucu dan Imut ) boleh juga tuh. Ada yang mau gabung? Pilih yang oke visi, misi, dan programnya (duileee). Wis, sundut terus!

Mereka ngerasa keberadaan pasangan malah bikin ribet. Kayak memasung kebebasan bin kreativitasnya gitu lho. Deket dikit aja ama temen lawan jenis, dicemburuin. Nggak mau ngikutin kemauan 'yayang', dibilang nggak cinta. Nggak balas SMS atau missed call aja disangka selingkuh. Punya pendapat berbeda malah dicemberutin. Kalo udah gini, tentu being jomblo lebih asyik. Nggak terikat atau mengikat orang lain. Punya otoritas penuh nentuin langkah kakinya sendiri mau belok kiri, kanan, atau lurus tanpa intervensi dan pengawasan dari pihak lain. Mereka juga ngerasa nggak membebani orang lain untuk memenuhi keinginan-keinginannya. Nggak heran kalo para jomblo itu begitu bahagia dan ceria menikmati kesendiriannya. Huhuy!

Sementara yang kontra, mereka juga punya alasan yang nggak kalah dahsyatnya. Bagi mereka, menyandang status jomblo seperti kutukan (wuiih syerem bener..). Soalnya hidup tanpa curahan kasih sayang dari lawan jenis ibarat sayur tanpa garam. Garing bin kering kerontang. Apalagi di kalangan remaja yang menobatkan pacaran sebagai simbol pergaulannya. Alamat bakal tersisih dari pergaulan dan memanen kata-kata sindiran yang pelan tapi dalem dan bikin kuping panas. Seperti yang dialami tiga cewek jomblo Gwen, Keke, dan Olin dalam film 30 Hari Mencari Cinta yang dituding lesbian cuma karena nggak punya gacoan. Gimana nggak gondok? Nggak ku..ku.. deh!

Makanya bagi kaum antijomblo, nggak punya pasangan bisa bikin depresi. Gejala yang ringan sih mungkin cuma uring-uringan, mimik mupeng ngeliat temennya yang pacaran, atau krisis percaya diri karena tak kunjung laku (emangnya jualan?). Tapi bagi yang sudah akut, gejalanya bisa parah. Karena nggak kuat lagi menahan rasa malu, gunjingan atawa sindiran, orang bisa menarik diri dari pergaulan sosial atawa malah terdampar di Rumah Sakit Jiwa. Bukannya kita nakut-nakutin ya, cuma bikin kamu parno (paranoid) aja. Yee...sama aja atuh!

Kaum yang kontra ini, ada yang sampe mendeklarasikan berdirinya PJI alias Partai Jomblo Indonesia. Mereka memperjuangkan persamaan hak dalam mendapatkan jodoh. Mengingat ada di antara mereka yang terkena dampak buruk dari rolek alias risiko orang jelek. Loyalitas mereka dalam perjuangannya terukir dalam semboyannya yang menggugah semangat. "Jomblo itu pedih, Jendral...!" Walah!

Mending jomblo daripada maksiat

Sobat muda muslim, kian hari opini media yang memojokkan para jomblo kian tak terkendali. Remaja makin diarahkan untuk berani mengekspresikan rasa suka kepada lawan jenis dengan berpacaran. Tayangan-tayangan ghibahtaintment yang berseliweran tiap hari di layar kaca, bikin permasalahan cinta menjadi masalah utama dalam hidup manusia. Kedekatan seorang selebritis dengan lawan jenis dikupas habis dengan bumbu sana-sini biar layak jual. Aksi "penembakan" yang dilakukan remaja diabadikan dalam "Katakan Cinta". Perselingkuhan di antara mereka pun sampe melibatkan detektif H2C atau dengan pembuktian Playboy Kabel .

Parahnya, remaja mengkonsumsi semua tayangan di atas setiap minggu. Cinta... cinta....dan cinta..... Tiada hari tanpa obrolan cinta. Otomatis secara psikologi ada beban tersendiri dalam perkembangan jiwa mereka. Malu bin nggak pede dalam kesendiriannya. Merasa terasingkan ketika kebanyakan temen-temennya udah punya gebetan meski usia baru belasan. Pengaruh media membuat murid-murid SMP pun udah Saatnya Mencari Pacar . Berabe euy!

Maaf, bukannya kita mau melestarikan status jomblo. Bukannya mau ngelarang temen-temen jomblo untuk nyari pasangan. Bukan juga mengajak para jomblo untuk tabbatul (membujang). Tapi kalo upaya pelepasan predikat jomblo selalu berujung pada aktivitas pacaran, mendingan tetep istiqomah menyandang status jomblo. Seperti pepatah bilang, biar jomblo asal selamat dari aktivitas maksiat. Setuju?

High Quality Jomblo= JI

Sobat muda muslim, istiqomah dengan predikat jomblo bukanlah sebuah aib yang kudu disesali. Karena derajat manusia di hadapan Allah tidak dinilai berdasarkan predikat ini. Itu berarti kaum jomblo punya peluang yang sama besar dengan para alumninya yang udah merit untuk dapetin pahala Allah yang berlimpah. Jadilah High Quality Jomblo (HQJ) di hadapan Allah. Caranya?
Pertama , HQJ nggak semata dinilai dari penampilan fisik seperti yang disyaratkan dalam "Katakan Cinta". Tapi dinilai dari keterikatannya dengan aturan Allah. Ini berlaku untuk setiap perbuatan dia. Dari bangun tidur sampe tidur lagi. Sehingga melahirkan sikap akhlakul kariimah . Dengan tetangga sebelah rumah akur. Nggak sungkan ngasih pertolongan sesuai kemampuannya. Anti sikap individualis bin egois. Santun dalam bertutur kata dan menyampaikan pendapat. Bersikap tegas tanpa harus bertindak keras. Atau terbuka untuk menerima perbedaan pendapat.

Kedua , seorang HQJ nggak dosa punya tampang menawan hati. Itu kan anugerah dari Allah, ya kudu disyukuri. Tapi bakal dosa kalo anugerah itu dipake tebar pesona sana-sini. Apalagi sampai diobral. Emangnya produk sisa ekspor? Nggak lha yauw!
Ketiga , seorang HQJ juga pandai memanfaatkan masa kesendiriannya. Waktu, pikiran, tenaga, dan isi dompetnya nggak dihabisin buat ngurusin cinta yang nggak sehat. Tapi dioptimalisasi untuk mengekspresikan cinta kepada Allah dan RasulNya. Kegigihannya dalam menuntut ilmu semata-mata demi kemaslahatan umat. Ngasih porsi yang lebih besar dari waktu yang dimilikinya untuk terjun ke dunia dakwah.

Itu sebabnya, doi aktif ngaji, getol dakwah, sopan, dan taat syariat. Malah ada juga lho di antara mereka yang prestasi akademisnya berbanding lurus dengan kecintaannya terhadap perjuangan menegakkan Islam. Karena doi yakin Allah akan memberikan yang terbaik untuknya (ajal. jodoh, rejeki, kebaikan dsb). Rasul saw. bersabda: "Tidak layak seseorang, ketika menyaksikan suatu tempat di dalamnya ada kebenaran, kecuali dia akan mengatakannya. Sesungguhnya sekali-kali hal itu tidak akan pernah memajukan ajalnya dan tidak akan mencegah apa yang telah menjadi rezeki baginya" ( HR al-Baihaqi )

Nah sobat, tiap orang pantas dan pasti menjadi HQJ seperti di atas (kecuali yang udah merit kali ya). Jangan minder meski tampang kita pas-pasan. Kuncinya cuma satu, ridho ngikutin aturan Allah yang original dalam keseharian kita. Bukan aturan bajakan yang doyan kompromi ama sekulerisme dan anak cucunya. Sebab cuma buat yang original Allah bakal ngasih garansi. Nggak cuma seumur hidup, tapi dunia akhirat. Di akhirat kita selamat, di dunia kita bisa jadi anggota JI.

Hah?! JI?! Sst…jangan bilang-bilang polisi ya. Entar didatengin pasukan antiteror 88 lagi. JI di sini artinya Jomblo Idaman yang bisa menjelma jadi CIA (Cowok Incaran Akhwat) atau FBI (Female Bidikan Ikhwan). Masa' nggak kepengen sih?
(www.islamuda.com)

Solusi Untuk Indonesiaku

Oleh: Kusnadi ‘arRazi’ Yulham

Ada pepatah bijak mengatakan, “tak kenal maka tak sayang”. Siapa yang tak tahu akan pepatah ini? Saya kira semua kita sudah sangat akrab dengan pepatah yang satu ini. Namun terkadang kita menyempitkan makna dan penggunaan pepatah ini. Sebagian kita hanya menggunakannya sebagai dalih dan alasan untuk saling mengenal antar sesama.

Sekarang coba kita tempatkan pepatah itu sebagai alasan untuk mengenali bangsa ini. Pertanyaan yang timbul adalah apakah kita sudah benar-benar ‘mengenali’ bangsa kita ini? Kalau sudah, apakah kita sudah ‘menyayangi’ bangsa ini? Ironis sekali, ketika kita meneriakkan ‘perubahan’ untuk negeri ini, namun kita belum mengenali negeri dan bangsa ini secara utuh. Yang muncul hanyalah teriakan yang sia-sia dari sekelompok orang yang menginginkan perubahan akan tetapi tidak ada solusi yang tepat dan jelas.

Nah, sekarang mari kita lihat dari permasalahan utama bangsa ini yaitu ‘utang’ luar dan dalam negeri yang tak akan pernah sanggup terlunaskan. Dalam APBN 2004, Pemerintah mengalokasikan Rp 114,8 trilyun (28% dari total anggaran) untuk belanja daerah, Rp 113,3 trilyun untuk pembayaran utang dalam dan luar negeri (27% dari total anggaran), dan subsidi hanya Rp 23,3 trilyun (5% dari total anggaran). Dari ketiga komponen anggaran belanja tersebut, anggaran belanja daerah dan subsidi masing-masing mengalami penurunan sebesar Rp 2 trilyun dan Rp 2,1 trilyun. Sedangkan alokasi untuk pembayaran utang mengalami kenaikan sebesar Rp 14,1 trilyun. (KAU, 29/11/2004).

Sehingga jelas, mengapa pemerintah selalu membebani rakyatnya dengan kenaikan BBM, mahalnya biaya pendidikan, dan akhirnya blok Cepu dan Freeport pun jatuh ke tangan asing. Pemerintah yang seharusnya menjadi pelayan rakyat sekarang terbalik rakyatnya yang harus melayani pemerintah demi memenuhi keinginan asing dan segelintir orang.

Sebenarnya banyak sekali yang harus ‘dibenahi’ bangsa ini untuk menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan bermoral. Berbicara soal moral pun kita tidak akan terlepas dari pornografi dan pornoaksi yang akhir-akhir ini marak dibicarakan. Di saat sebagian orang menginginkan perubahan moral bangsa ini, di sisi lain pula ‘kebejatan’ moral masyarakat makin meningkat. Bayangkan saja, hampir tiap hari, tiap jam, tiap menit, bahkan detik masyarakat selalu disuguhi dengan tayangan berbau porno dan berbagai produk pornografi yang sangat mudah didapatkan di pinggir jalan. Tak ayal, anak kecil sekali pun dengan mudah mengkonsumsi barang tersebut.

Akibatnya, kejahatan akibat pornografi pun meningkat tajam. Di Lampung Utara, seorang kakek ditangkap Tim Buru Sergap Kepolisian karena telah memperkosa cucunya yang berusia 14 tahun akibat terangsang setelah menonton film porno (www.liputan6.com / dikutip dari majalah al-wa’ie, edisi Mei 2006). Serta banyak contoh kasus lainnya di Indonesia. Ternyata bila kita mencermati lebih lanjut, kenapa bisnis pornografi ini begitu pesat berkembang di Indonesia bagaikan ‘jamur di musim hujan’ ini sebenarnya tak lepas dari keuntungan materil yang diperoleh para produsen ini begitu besar. Pada tahun 2003 saja, keuntungan industri pornografi mencapai 57 miliar dolar AS yang pasarnya mencapai seluruh dunia. Keuntungan ini ternyata lebih besar dibandingkan dengan keuntungan seluruh pemilik klub-klub sepak bola, basket ball, baseball, dan basket profesional; dan juga melebihi keuntungan 3 jaringan TV ABC, CBS, dan NBC dijadikan satu (Dr. Mohammad Omar Farouq dalam nation.ittefaq.com / dikutip dari majalah al-wa’ie edisi Mei 2006).

Kejahatan Kapitalisme pun turut andil dalam ‘memporak-porandakan’ negeri ini. Sadar atau tidak, sebenarnya kita hidup dalam cengkraman Kapitalisme global, sehingga kita butuh kekuatan untuk lepas dari cengkraman tersebut. Dalam wawancaranya dengan wartawan majalah al-wa’ie, Dr. Fuad Bawazier (ketua umum KAHMI) mengatakan bahwa Indonesia saat ini berada dalam cengkeraman Kapitalisme global. Beliau menambahkan bahwa mereka (baca: Barat) bekerja dengan berbagai macam cara. IMF, Bank Dunia, WTO dan lembaga-lembaga multilateral lainnya adalah alat bagi kepentingan Kapitalisme global. Dengan ‘resep’ yang mereka berikan kepada pemerintah Indonesia maka akan sangat mudah bagi mereka mengontrol Indonesia. Mereka berusaha membuat negeri ini terus berutang kepada mereka. Beliau juga menekankan agar Indonesia harus mampu keluar dari jeratan utang selama ini (majalah al-wa’ie edisi Juni 2006).

Mengapa terjadi fakta kebobrokan umat yang demikian parah?

Pertanyaan di atas akan terlintas di benak kita saat melihat fakta kehancuran umat saat ini. Maka sebelum kita memberikan solusi yang tepat, terlebih dahulu kita harus mencari faktor penyebab kebobrokan tersebut. Dan bila kita memahami, ternyata pangkal dari sumber permasalahan adalah cara pandang yang salah tentang kehidupan sehingga yang muncul adalah cara pandang yang tidak memuaskan akal dan tidak sesuai dengan fitrah manusia. Cara pandang seperti ini menganggap bahwa kebahagiaan hanyalah didapat dengan materi. Sehingga muncullah kebebasan dari tiap individu untuk memenuhi keinginan tersebut. Mereka menganggap bahwa kehidupan ini hanya layak diatur oleh mereka sendiri tanpa adanya ‘campur tangan’ Tuhan. Maka lahirlah sejumlah ‘aturan main’ dari tangan-tangan manusia yang sejatinya adalah makhluk yang lemah dan terbatas. Jadi, sudah lah tentu sesuatu yang berasal dari yang lemah dan terbatas, maka sesuatu ini pun lemah dan terbatas pula sifatnya. Sehingga lahirlah kehidupan yang kapitalistik – sekularistik.

Ideologi kapitalisme yang lahir dari sekulerisme (pemisahan agama dan kehidupan) sudah menunjukkan kelemahan dan kehancurannya sendiri. Kesenjangan dan kemiskinan yang diakibatkan Kapitalisme pun sangat luar biasa. Tidak hanya di Indonesia, di seluruh dunia pun terjadi hal yang sama. Pendapatan 10% penduduk termiskin di dunia merosot lebih dari ¼ nya, sedangkan pendapatan 10% penduduk terkaya di dunia meningkat 8% (Robert Wade, The London School of Economics, The Economist, 2001). Ini disebabkan karena perubahan teknologi dan liberalisasi keuangan yang mengakibatkan peningkatan jumlah rumah tangga tidak proposional pada tingkatan yang teramat kaya, tanpa distribusi bagi yang miskin. Kejadian tersebut bukanlah terjadi secara spontan akibat perputaran roda kehidupan, melainkan terjadi akibat sistem ‘busuk’ yang selama ini mencengkram dunia. Kejahatan-kejahatan seperti ini adalah kejahatan yang sistemik, kejahatan yang diakibatkan oleh sebuah sistem yang memang tidak mampu mengatur hidup manusia dan mensejahterakan manusia. Karena asas kehidupan yang digunakan adalah Kapitalisme-sekular, yang sudah terbukti kelemahannya.

Adakah solusi final dan fundamental?

Beberapa kalangan ada yang mengatakan bahwa bentuk negara Indonesia saat ini beserta sistemnya sudah final dan Pancasila merupakan ‘ideologi’ yang ideal untuk bangsa yang majemuk seperti Indonesia. Hal ini tentu perlu dikritisi, sebab Pancasila tak lebih hanyalah sebuah simbol yang berisi norma-norma tentang kehidupan. Sehingga Pancasila ini tidak akan pernah melahirkan sistem politik, sosial, ekonomi, budaya, hukum, dll.

Jadi, jalan satu-satunya bukanlah kembali kepada ‘ideologi’ Pancasila untuk dijadikan sebagai asas bangsa ini. Ideologi yang ideal tentulah ideologi Islam yang memang sudah terbukti ‘ketangguhannya’ dalam mengatur kehidupan manusia. Sejarah telah mencatat bahwa selama 13 abad, Islam mampu memimpin dunia dengan Syari’atnya. Sehingga sangat aneh jika umat muslim sendiri tidak mau mengambil Islam sebagai asas kehidupan dan malah mengambil asas di luar Islam yang ‘kering’ dengan pemikiran. Jika demikian, Indonesia bukanlah negara yang sudah final, karena memang sosok negara final adalah negara yang dibangun oleh Rasulullah.

Daulah Khilafah Islam merupakan sebuah sistem ketatanegaraan yang didasarkan pada ideologi yang shahih, aturan di dalamnya berasal dari wahyu yang datang dari Tuhan manusia yaitu Allah Swt Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi manusia. Hal ini berarti jaminan utama bahwa sistem inilah yang terbaik. Jadi jika dibandingkan dengan sistem buatan manusia Kapitalisme dan Sosialisme sudahlah tentu sistem yang lebih unggul adalah sistem yang berasal dari Al-Khalik.

Islam bukan hanya agama ritual sebagaimana yang dipahami oleh sebagian kaum muslimin. Akan tetapi, Islam juga merupakan agama yang solutif atas segala permasalahan. Setelah Kapitalisme menunjukkan kegagalannya memimpin dunia, maka Islam dengan Syari’at dan Khilafahnya berpeluang untuk memimpin dunia. Saat orang-orang mulai sadar akan kebusukan ideologi Kapitalisme, maka mereka akan berpaling pada ideologi Islam. Kebusukan itu kian hari makin tampak, kesenjangan antara negara-negara maju dan berkembang semakin nyata terlihat, kemiskinan, dan kejahatan lainnya. Ini diakibatkan karena kegagalan Kapitalisme.

Setelah runtuhnya Sosialisme yang sempat menjadi musuh besar Kapitalisme, sekarang Barat memandang bahwa Khilafah Islam adalah kekuatan potensial dan musuh besar mereka saat ini. Kekhawatiran Barat terlihat dalam komentar Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld pada tanggal 5/12/2005 M, yang menyatakan, “Irak akan menjadi pondasi Khilafah Islam baru yang akan membentang ke seluruh Timur Tengah dan akan mengancam pemerintahan yang sah di Eropa, Afrika, dan Asia. Inilah rancangan mereka. Mereka (gerakan Islam fundamentalis) telah menyatakan hal itu. Kita akan melakukan kesalahan mengerikan jika kita gagal mendengar dan belajar.”

Akibat kekhawatiran itu, sampai saat ini Barat terus-menerus menghalangi upaya penegakan Khilafah. Sebagai kaum muslimin kita wajib memperjuangkan Islam untuk menegakkan Khilafah beserta Syari’atnya yang agung. Ini merupakan kewajiban terbesar kaum muslimin saat ini. Banyak hadist dan ijma’ sahabat yang menyatakan hal tersebut. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya tidak akan ada nabi setelahku, lalu akan ada para Khalifah hingga jumlah mereka banyak.” Mereka bertanya, “Apa yang Anda perintahkan kepada kami?” Nabi Saw. menjawab, “Tunaikanlah baiat Khalifah yang pertama saja.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).

Jika Indonesia ingin bangkit, maka buang jauh-jauh asas kehidupan yang bukan berasal dari Islam. Sekaranglah saatnya para pemimpin bangsa ini harus berani mengatakan TIDAK untuk Barat (AS dan Sekutunya). Kembalilah pada asas kehidupan (Al-Qur’an dan Al-Hadist) yang sudah ditetapkan oleh Allah Swt. Dzat Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi manusia. Wallahu ‘alam bi ash-shawwab.

“Saat ‘rindu’, ‘cinta’, dan ‘hasrat’ tuk menegakkan Khilafah dan Syari’at-Nya makin berpendar dalam dada”
(www.islamuda.com)

Berawal Dari Membaca

Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Kamu mempunyai hobi membaca ? Berbahagialah. Sebab, syarat menjadi penulis salah satunya adalah banyak membaca. Dengan membaca, kita jadi tahu segalanya. Hal yang sebelumnya menjadi misteri, setelah membaca kita jadi ngeh. Membaca akan membuka wawasan kita tentang segala hal. Menyenangkan sekali memang. Waktu SD saja, senang betul bisa membaca buku-buku pelajaran, buku cerita, komik, bahkan “nekat” membaca Koran. Dengan semakin banyak membaca, semakin besar rasa ingin tahu kita. Nggak mengherankan jika kemudian kita selalu ketagihan untuk membaca (terutama baca SMS). Jadi, silahkan baca buku apa saja, selama syar’i, selama kamu sanggup untuk membacanya. Selama matamu masih melek (kalo tidur, kan nggak bisa baca……terus ikan gimana…he…he…he).

Di Amerika, menurut Pak Ade Armando saat mengisi acara launching Majalah Remaja Islam “Permata” tahun 2002 lalu, ia menyebutkan bahwa hampir sejuta judul buku terbit tiap tahunnya. Itu menunjukkan bahwa minat baca di sana sangat besar. Di Jepang juga sama. Seorang teman pernah memberi kabar, bahwa Koran terbesar di sana, setiap hari bisa terbit dengan jumlah oplah 4 kali lebih besar dari jumlah penduduk Jepang itu sendiri. Apakah mereka mengoleksi Koran tersebut ? Nggak tahu pasti. Tapi, keberanian penerbit untuk mencetak sebesar itu adalah sebuah prestasi sekaligus menaruh kepercayaan kepada masyarakat, bahwa masyarakat di sana memang “gila” baca.

Banyak orang besar rata-rata hobi membaca dan mengakui manfaat membaca bagi kemajuan karirnya. Sebut saja Theodore Roosevelt, ia bahkan sanggup membaca tiga buku dalam sehari selama di gedung putih. John F. Kennedy juga sama, bahkan ia disebutkan sanggup membaca 1000 kpm (kata per menit). Bisa dibayangkan, berarti dalam satu jam bisa membaca 60 ribu kata.

Dengan membaca, kita juga jadi tercerahkan. Apalagi sekarang sudah maju banget teknologi mesin cetak, hingga informasi bisa didapatkan dengan mudah sampe ke pelosok desa. Teknologi informasi yang juga ikut membidani lahirnya internet semakin membantu masyarakat mendapatkan informasi yang banyak. Inilah yang disebut sebagai “ledakan informasi”. Hasilnya, ambil contoh di desa, para petani yang rajin mendapatkan informasi, salah satunya dengan membaca, lebih maju dalam menggarap sawahnya. Mereka tak lagi menarik bajaknya dengan kerbau atau sapi. Karena kerbau dan sapi amat lamban. Kemudian mereka beralih ke mesin traktor. Membaca emang bermanfaat banget githuuuuuu…………………………

Banyak penulis besar juga pasti berawal dari kebiasaan membaca. J.K. Rowling, penulis novel Harry Potter, nggak mungkin bisa mengekspresikan seluruh isi tulisannya jika tidak membaca sebelumnya. Sehingga ia menjadi tahu kapan menumpahkan rasa marah dalam sebuah tulisannya, kapan menuliskan kekaguman, dan bagaimana caranya bisa menggiring pembacanya supaya bisa memahami tulisannya, yakin itu!!!. Ernest Hemingway bisa ngetop dengan novel-novelnya juga karena getol membaca, gitu. Mantan presiden Soekarno, juga terkenal rajin membaca. Itu sebabnya, beliau bisa menuangkan kembali dalam beberapa buku yang berhasil ditulisnya.

Kalo kamu nggak cukup buku untuk dibaca, silakan kunjungi perpustakaan, atau paling banter, dateng ke toko buku. Meski kamu nggak beli satu buku pun, kamu bisa membaca buku baru yang dipajang tanpa segel. Silakan dibaca, siapa tahu ada informasi menarik yang bisa kamu dapetin. Menyenangkan sekali bukan? So membaca adalah kemungkinan paling besar untuk mendapatkan informasi (selain mendengar tentunya). Membaca memang akan memperkaya wawasan. Manfaatnya besar banget, tapi jangan baca saja kalo bisa juga beli bukunya, biar nggak disindir sama penjaga tokonya.

Nah, nggak cukup hanya dengan membaca tapi kita juga harus belajar menulis. Masa kita cuma ngebaca aja, malu dong (mau baca tapi ga’ mau nulis). Yah meskipun awalnya sulit-sulit ribet, tapi sebenernya ga’ ribet-ribet amat kok!! Nih, buktinya!!! Meski masih banyak kekurangan disana-sini sih, tapi jangan jadikan itu sebagai penghalang. Gimana? masih semangat kan??! Kalo masih semangat, mungkin resep yang sederhana ini bisa ngebantu kamu untuk semangat nulis. Siaaaaaaaaap!!!! Mulai!!!!

Pertama, masih inget kan awal-awal tadi kita ngebahas apa?? Yup!! Bener banyak membaca. Karena dengan banyak membaca akan semakin banyak yang akan kita tulis dan yang kita bahas ga’ cuma itu-itu aja.

Kedua, mulai dari yang terkecil dan yang berhubungan ama tugas kita sehari-hari. Contohnya, jangan males nulis catatan yang diberikan sama guru disekolah (selain catatan kita lengkap, sebenarnya ini juga dapat melatih diri kita untuk menulis. Dengan catatan kita juga bisa ngembangin apa yang guru kita tuliskan).

Ketiga, mulai dari saat ini dan jangan nunda-nunda untuk menulis. Nah, untuk yang ini kamu mungkin perlu yang namanya buku kecil atau notebook untuk mencatat inspirasi yang mungkin secara ga’ sengaja kamu dapetin. Dan jangan lupa untuk terus ngebawa buku kecil ini. Karena sewaktu-waktu kamu bisa aja nemuin kosakata baru dan pengalaman baru. Akhirnya kamu butuh buku kecil ini deh sebagai tempat catatan.

Keempat, jangan malu untuk nunjukin hasil karyamu. Photocopy yang banyak terus bagiin deh ke temen-temen kamu. Dari sini kamu akan dapet banyak saran, kritikan dan mugkin aja cemoohan, tapi jangat buat itu semua menghalangi tekadmu, anggap aja semua itu merupakan cambukan untuk nunjukin bahwa Kamu tu bisa. Semangat!!!!

Kelima, coba kamu ikut organisasi yang disana ada hubungannya ama tulis-menulis. Contohnya nih, kamu bisa ikut itu tu Forum Penulis Muda atau singkatan kerennya FORLIMA.

Nah, gimana sama resepnya? Semoga resep yang sedikit ini bisa membantu kamu semua untuk ngikutin jejak para penulis, Karena apa??? Kalo kita tidak berkarya kita akan dilupakan dunia. Karena lewat karya kita inilah kita akan dikenal dan dikenang. Nunggu apa lagi, usia kita cuman sebentar dan semakin berkurang lho.
SELAMAT MENCOBA !!! (SP)

By : Sandi P
SMAN 1 Surabaya
(www.islamuda.com)

Islam Bukanlah Teroris

Islam Bukanlah Teroris
Oleh Endin Surya Solehudin

Judul buku : Aku Melawan Teroris
Penulis : Abdul Aziz alias Imam Samudra alias Qudama
Penerbit : Jazera P.O.Box 174 Solo
Cetakan : 2 Oktober 2004
Tebal : 280 halaman
ISLAM selalu terkait dengan teroris ? Itulah kira-kira yang ada di benak pikiran sebagian besar orang yang belum mengenal Islam secara utuh. Bagaimana tidak, hampir setiap aksi terorisme selalu dikaitkan dengan Islam.
Peledakan World Trade Centre (WTC) di Amerika, pembajakan pesawat, peperangan di Afganistan dan Irak, peristiwa bom Bali, dan Hotel JW Marriott di Jakarta, merupakan sebagian aksi terorisme yang dituduhkan kepada umat Islam sebagai otak dan pelaku aksi. Kejadian beberapa waktu lalu di Spanyol berupa peledakan kereta api yang menewaskan ratusan orang serta penyenderaan anak-anak di Rusia, kemungkinan besar tuduhannya kepada kaum muslimin.
Akibat tuduhan itu, cucuran darah dan air mata senantiasa membanjiri terutama negeri kaum Muslimin. Seorang anak kecil harus rela hidup sebatang kara, karena sanak keluarganya tewas mengenaskan dihantam bom serdadu Amerika dan sekutunya. Seorang wanita Muslim diperkosa massal dihadapan suami dan anak-anaknya, kemudian dibunuh secara biadab oleh serdadu dari negara yang mengaku menjungjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi. Masih banyak lagi perlakuan tidak manusiawi yang harus diterima Muslimin akibat operasi militer pencarian pelaku teroris.
Di negara yang belum terkena operasi militer pencarian para teroris, Muslimin juga mendapat perlakuan diskriminasi. Pelarangan jilbab juga atribut-atribut Islam lainnya terjadi di Turki, begitu juga Prancis yang baru saja mengeluarkan pengumuman resminya.
Serangkaian aksi teroris ini, tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh salah seorang atau sekelompok orang yang mengatas namakan Islam. Tapi, perbuatan itu tak bisa dijadikan alasan bagi negara-negara Barat dan Timur menuding dan menuduh, Islam penganut paham terorisme.
Dalam Islam, meskipun dalan keadan genting sekalipun (baca : peperangan) ada rambu-rambu yang tak boleh dilanggar. Seperti, merusak tempat ibadah, pasar, pepohonan (tumbuhan), membunuh orang yang sudah tua, anak-anak, perempuan, dan orang yang sudah menyerah. Sementara, aksi-aksi teror yang marak saat ini, merenggut ribuan korban jiwa tanpa kenal umur, jenis kelamin, berdosa atau tidak berdosa, selain merusak tempat-tempat umum. Bahkan, sebagian yang jadi korban justru Muslimin. Jelas ini bukan dari Islam.
Namun deri semua itu mau tidak mau dengan kejadian yang melibatkan beberapa tokoh islam seperti imam Abu Bakar Ba`ashir terutama Imam Samudra yang sudah diponis hokum mati ,umat islam tidak bias begitu saja mengelak meski semua tuduhan itu semua kurang bahkan tidak berdasar fakta yang otentik dilapangan , namun itulah Indionesia yang mau tidak mau, yang langsung tidak langsung tetap berada dibawah kekuasaan interpretasi asing dimana Amerika sebagai dalangnya dari semua tuduhan .Maka tak heran dengan kejadia kejadian diatas secara sepontan begitu banyak buku buku terbit mengenai masalah teroris ini terutama pandangan aksi aksi bom syahid yang mengundang pro dan kontra dikalangan para ulama besar di dunia.Dan diantara buku buku itu diantaranya mengenai seputar teroris ,fatwa ulama mengenai hokum meledakan diri dan banyak lagi .
Berdasarkan hal di atas, buku itu tulis oleh ulama-ulama besar abad ini, yang mengupas tuntas bagaimana sebenarnya manhaj Islam melihat kejadian-kejadian tersebut, serta jawaban kepada seluruh umat manusia dengan menggunakan dalil-dalil Al-Quran dan As-Sunah disertai argumen-argumen kuat bagaimana sebenarnya Islam menyikapi masalah terorisme. Dan berdasarkan hal tersebut juga Imam Samudara mencoba menjelaskan alasan alasan bahwa islam bukanlah teroris meski dalam buku ini ia tertuduh langsung sebagai peelaku teroris Indonesia, meski memang pendapatnya kebanyakan ditentang namun mungkin ia lebih melihat fatwa dilapangan bahwa harga diri islam banyak yang diinjak injak kehormatan dirinya.
Buku ini berusaha membuka wawasan serta pola pikir yang sehat bagaimana sebenarnya agama Islam yang utuh, apa tanggapan Islam mengenai terorisme serta hukuman apa yang pantas bagi otak pelakunya ? Di samping itu, dalam buku ini akan didapati nasihat-nasihat emas para ulama besar kepada perorangan atau kelompok perihal manhaj yang benar dalam mendakwahkan Islam agar bisa diterima umat manusia. Juga, pembahasan tentang Khwarij serta anak cucunya yang terus berkembang dari masa ke masa, yang menimbulkan pertumpahan darah di kalangan Muslimin, karena kesalahan dalam memahami nash-nash Alquran dan Assunah.
Buku ini terdiri dari bab . Tiap bab berisi fatwa atau hukum dari ulama mengenai terorisme. Di antaranya, hukum pengeboman di negara-negara Islam dan sekitarnya, hukum keluar dari penguasa Muslimin, hukum demontrasi, hukum pembunuhan, hukum membajak pesawat, hukum pemogokan, hukum bom bunuh diri, hukum pengkafiran, hukum mencela para ulama, dan hukum jihad.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdulah, memberikan penjelasan mengenai peristiwa penabrakan dua pesawat terbang pada gedung WTC di Amerika. Perlu kiranya penjelasan tersebut diketahui oleh setiap Muslim maupun non-Muslim. Ia menyimpulkan beberapa hal, pertama, peristiwa-peristiwa yang terjadi di Amerika Serikat seperti pembajakan pesawat terbang, kepanikan/ketakutan, pembunuhan dengan membabi buta merupakan bentuk kezhaliman, ketidakadilan, dan permusuhan. Hal tersebut bukan dari Islam, bahkan perbuatan itu merupakan perkara yang diharamkan dan termasuk dosa besar.meski memang ada pendapat dan banyak pendapat yang menentang pendapat diatas diantaranya buku aku melawan teroris ini namun semua itu tidaklah bias disalahkan satu sama lainnya melainkan adnya kesalahan dalam memaknai sesuatu .
Kedua, seorang Muslim yang memahami masalah-masalah agamanya serta mengamalkan Kitabullah dan Sunah Nabinya tidak akan melakukan perbuatan itu karena takut dengan kemarahan Allah serta akibat jelek dan kerusakan yang akan ditimbulkannya. Ketiga, wajib bagi para ulama menjelaskan kebenaran dalam persoalan seperti ini dan menyebarkan kepada dunia, tentang Islam secara global, bahwasannya Islam tidak membolehkan perbuatan-perbuatan itu selamanya.
Keempat, kepada media massa dan orang-orang yang berada di baliknya yang menghasut, menyebarkan fitnah, merusak reputasi Islam dan Muslimin, memecahbelahnya, serta mengobarkan kemarahan antar sesama, wajib berhenti dari kesesatannya. Mengetahui bahwasannya orang adil lagi berakal dan mengerti Islam tidak mungkin menuding tuduhan-tuduhan terhadap Islam dan tidak akan melemparkan fitnah seperti ini kepada Islam. Karena, sepanjang sejarah tidak pernah dikenal pengikut agama ini yang berpegang teguh kepada agama, kecuali selalu menjaga hak dan tidak ada permusuhan serta kezaliman.
Mengutip pendapatnya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam buku mengatakan, maraknya aksi bom bunuh diri yang dilakukan sebagian Muslimin sebagai bentuk perlawanan terhadap hagemoni negara penindas tidak dikategorikan sebagai syahid.
Menurutnya, perbuatan sebagian orang yang mengorbankan diri dengan jalan membawa bom kemudian meledakkannya di tempat kaum kuffar merupakan bentuk bunuh diri. Orang yang melakukan bunuh diri maka ia akan kekal di neraka selamanya. Karena orang itu melakukan bunuh diri bukan untuk kemaslahatan agama Islam. Sebab, jika ia membunuh dirinya serta membunuh sepuluh, seratus, atau dua ratus orang, hal itu tidak mendatangkan manfaat bagi Islam dan tidak ada orang yang mau masuk Islam. Bahkan, boleh jadi hal itu akan memunculkan kemarahan musuh Islam, hingga mereka membinasakan kaum Muslimin dengan sekuat tenaga.
Sementara itu, menyikapi tentang pengkafiran dan pengeboman yang marak terjadi di negeri Islam dan selainnya. Majelis Kibarul Ulama mengeluarkan penjelasan. Pertama, pengkafiran termasuk hukum Syar'i yang sumbernya berasal dari Allah dan Rasul-Nya. Namun, tidak setiap perbuatan disifati dengan kekafiran baik perkataan maupun perbuatan merupakan kufur akbar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam. Ketika mengkafirkan seseorang, tidak dibenarkan cukup hanya dengan syubhat atau persangkaan semata, mengingat dampak yang ditimbulkan oleh hal tersebut. Kedua, akibat yang ditimbulkan oleh keyakinan yang salah ini seperti penghalalan darah, terinjak-injak kehormatan, terampasnya harta secara khusus maupun umum, pengeboman pemukiman dan kendaraan dan peledakan gedung-gedung. Kesemuanya ini dan yang semisalnya diharamkan menurut syariat (ijma muslimin) karena menjadi penyebab hilangnya hak orang yang tidak berdosa, hilangnya hak harta, hilangnya hak rasa aman dan menetap dan hak kedamaian hidup di perumahan dan lingkungan mereka serta hilangnya kepentingan-kepentingan umum yang harus ada pada manusia. Ketiga, setelah majelis Kibarul Ulama menjelaskan hukum mengafirkan manusia tanpa didasari petunjuk kitab Allah dan Sunah Rasul-Nya, serta bahaya memutlakan hal tersebut sehingga menimbulkan pengaruh yang buruk, maka diumumkan kepada dunia, Islam berlepas dari orang yang berkeyakinan salah seperti ini, dan hal-hal yang terjadi di beberapa negeri seperti pertumpahan darah orang tak berdosa, peledakan perumahan dan kendaraan serta bangunan-bangunan milik swasta maupun pemerintah dan penghancuran gedung-gedung, merupakan tindakan kriminalitas dan Islam berlepas darinya.
Dalam buku ini didapati sedikit karancuan. Ketika Kibarul Ulama mengeluarkan penjelasannya. ( ...maka Majelis Kibarul Ulama mengeluarkan penjelasan berkaitan dengan hukum tersebut sebagai bentuk nasihat kepada Allah dan para hamba-Nya,...) . Padahal sudah jelas, Allah Swt tidak memerlukan nasihat siapa pun, karena Allah Mahabesar dan Maha Sempurna. Kesalahan yang tampak sepele, namun sebenarnya sangat vital. Mudah-mudahan ini kesalahan tidak disengaja dari penulis ataupun pembantu buku ini. Meskipun buku ini sederhana dan banyak mengundang kontropersi namun alangkah baiknya kita selaku manusia yang lemah tidak begitu saja mengklaim teroris dan lain sebagainya.
Buku ini dapat dibaca oleh umat Islam sendiri maupun umat lain yang belum mengenal Islam secara utuh, sehingga dapat memahami isu-isu terorisme secara bijak, dan terhindar dari buruk sangka terhadap Islam dan umat Islam. (www.islamuda.com)

Dakwah Lewat Tulisan, Why Not?

Sobat, ngomong-ngomong soal dakwah jadi ingat satu kalimat dari seorang ulama, afwan lupa namanya, hehe. Gini katanya, “Seandainya al-Quran itu diturunkan dengan satu surat saja, maka yang turun itu adalah Surat al-Ashr.” Lho, kenapa Surat al-Ashr? Sobat, ternyata dalam surat tersebut sudah mencakup unsur-unsur yang merupakan ruh dari Islam itu sendiri, yaitu perintah untuk tolong-menolong dalam menyeru kepada kebenaran dan kesabaran. Mestinya sih ya, kalo agama itu ga’ ada perintah buat menyeru pada jalan kebenaran, sudah pasti agama itu bukanlah menjadi agama yang rahmatal lil alamin. Begitulah Islam Sobat. Kita juga sebagai pemeluknya walaupun masih muda-muda (ciee.. ngakunya), kudu tahu akan hal ini. Demi terwujudnya Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, kita juga harus menyeru kepada kebenaran. Kalo orang-orang bilang sih, nama kerennya, DAKWAH.

Lha terus, gimana caranya? Allah swt. berfirman: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (TQS. An-Nahl: 125). Sebenernya sih, banyak caranya, Sobat. Yang penting dasarnya Surat an-Nahl di atas. Nah, yang paling gampang itu lewat tulisan. Lho kok bisa? Begini ceritanya (kaya’ lihat film horror aja).

Pertama, dakwah yang kamu sampaikan itu lebih tahan lama alias ga’ gampang hilang-lenyap. Tiap saat, tiap waktu, bisa dibaca dan dibaca lagi. Seumpama ketika suatu saat iman qta lagi turun, trus qta lupa, bisa dibaca lagi tuh tulisannya. Hebat kan?

Kedua, apa yang udah qta tulis itu bisa dikoreksi lagi alias diralat. Kalo ada kata-kata yang salah atau kuarang pas, bisa qta ganti-ganti dikit deh.

Ketiga, dakwah lewat tulisan itu lebih sopan. Kata-kata lewat tulisan yang qta sampaikan itu bisa qta “rekayasa” pake bahasa-bahasa yang halus (tepung kali). Pake’ krama inggil juga ga’ apa-apa. Yang penting kan isi tulisannya bisa dipahami, ya ga’ Pren?

Keempat, ini yang paling mutakhir. Kata orang-orang sih, dakwah lewat tulisan itu lebih keren. Woi-woi, kok bisa sih? Orang bilang sih seorang penulis dengan sorang penceramah itu masih kerenan penulis. Apalagi kalo tulisannya bagus-bagus, wah-wah bisa disanjung-sanjung tuh ma orang-orang. Contohnya, liat aja tuh Kang Abik, penulis novel best-seller Ayat-Ayat Cinta, yang katanya sih sudah ada filmnya. Wuih, keren ga’ tuh. Sampe segitunya ya, orang yang berdakwah lewat tulisan, hehe.

Kelima, Sobat, al-Quran aja ditulis. Ini nunjukin kalo tulisan itu penting. Bayangkan, padahal waktu itu kan sahabat udah hapal semua isi al-Quran, tapi masih aja susah-susah mereka tulis. Tuh buktinya, seperti kata Cagur, “Nulis itu penting!”

Keenam, bisa dapat penghasilan. Apa iya? Bisa aja. Itu kalo tulisan qta saking bagusnya sampe-sampe jadi best-seller (amiiin).

Ketujuh, dengan smua manfaat yang udah disebutin di atas, tentunya dakwah lewat nulis lebih efisien kan? Bisa qta lakukan kapan saja, dimana saja. Sambil nyicil nulis dikit-dikit itupun juga bisa. Hehe, hebat kan?

Namun....., yang namanya dakwah itu Sobat, dari jamannya para nabi, jamannya para khalifah, jamannya walisongo, sampe sekarang ini tetep aja ada halang-rintang. Entah itu karena males, tulisan qta ditolak dan dibuang, dibilang orang aneh, sampe dimusuhi pun bisa saja qta alami. Tak hanya itu lho Sobat, jamannya para sahabat dulu, bahkan sampe ada yang disalib setelah disiksa dengan kekejaman yang amat sangat, (T.T). tapi, itu smua ga’ pernah mematahkan semangat juang kaum muslimin tuk terus berdakwah. Tawaran Allah swt. dalam surat cinta-Nya: Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (TQS. As-Shaff: 10-11). Itu sobat salah satu manfaat kita untuk dakwah. Nah loe, sapa coba yang gak mau diselamatkan dari siksa yang pedih? Ditambah surga lagi balasannya.

Kalo ingat balasannya pasti aja langsung semangat, tapi kalo udah berhadapan dengan yang namanya rintangan, yah kambuh lagi tuh penyakitnya (males dan teman-temannya). Waduh-waduh, gimana nih cara ngatasinya, ya? Kata Rasulullah, dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, disebutkan: “Tiap orang yang melakukan aktivitas pasti ada hambatan. Jika menemui hambatan itu ia berpegang teguh pada Sunnahku, maka ia akan tetap mendapat petunjuk. Jika tidak, ia akan celaka.” Nah, karena itulah sebenernya cara ngatasinya gampang koq, yakni dengan nerapin apa yang ada di Quran dan Sunnah itu pada diri kita dulu. Lebih spesifik salah satunya tuh, udah ada di awal banget tadi. Yup, dalam Surat al-Ashr disebut sabar. Bersabarlah kawan jalan ke surga itu mendaki, sedang jalan ke neraka itu terjun. Jelas lebih susah mendaki, kalo ga’ percaya tanya aja tuh sama anak Pecinta Alam. Kuatkanlah dirimu dengan al-Quran Sobat. Minta tolonglah kamu dengan sabar dan sholat. Tenang aja, sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.

Ok, selamat berjuang kawan smoga dikau tetep berada di jalan-Nya yang lurus. Banyak-banyaklah minta ampun pada-Nya supaya dikau beruntung. Menulislah untuk perubahan menuju dunia yang lebih baik. Ingat, tiada kemuliaan di dunia maupun di akhirat, tanpa Islam. Wallahu a’lam bisshowab. (Rr) (www.islamuda.com)

Sama Ga’ Selalu Adil

Begitu kamu-kamu baca judul itu, pasti beragam ekspresi muncul. Mulai dari yang bener-bener ngeh, sedikit bingung tapi sambil manggut-manggut, sampai yang blank sama sekali meski jari telunjuk udah nangkring di kepala (duh, segitunya). Tenang aja gals, di CB edisi ini, kita bakalan kasih bahasan yang ok banget, makanya lanjuuuut…

Seringkali ketika kita ngomongin soal keadilan, pasti dalam benak kita cuman pembagian yang sama rata. Ibaratnya, kalo ortu kita baru pulang kondangan trus bawa dua kue yang harus dibagi bertiga ama sodara-sodara kita, biasanya masing-masing kue bakal dibagi jadi sepertiga, biar semua bisa ngerasain dengan adil, tul ga? Klo untuk urusan itu, mungkin kamu-kamu semua setuju. Tapi untuk kasus berbeda, prinsip itu ternyata ga berlaku. For example, kalo kamu yang udah kuliah disamain uang sakunya sama adek kamu yang baru masuk playgroup, masing-masing diberi selembaran uang bergambar imam bonjol. Dijamin, meski bukan pendekar, beragam jurus bakal kamu keluarin sebagai bentuk protes karena kamu merasa ortu ga adil. Betul apa bener??

Ngomongin soal kesamarataan, tau ga sih, kalo tema ini juga sedang gencar diopinikan oleh kaum feminis. Pastinya mereka bukan mo ngebahas soal pembagian kue yang sama rata antara kamu n sodara-sodara kamu, tapi mereka pengen agar kesamaan gender mewarnai kehidupan kita. Para pengusung ide gender itu beranggapan bahwa wanita dijajah pria sejak dulu (keroncong abiz nih ye…!) dan permasalahan yang terjadi pada kaum perempuan adalah akibat mereka dijadikan “kelas kedua”. So, menurut kacamata mereka, yang namanya perkosaan, trafficking (penjualan perempuan), kekerasan dalam rumah tangga, dan kawan-kawan, semata-mata terjadi karena generasi kartini dimarginalkan, dipinggirkan, direndahkan pokoknya melaaaaazz deh. Nah, karena pandangan itulah mereka rela capek-capek, mendaki gunung, menyebrang lautan, menerjang badai (hiperbola banget ya!) biar perempuan setara dengan laki-laki. Kalo kaum adam bisa jadi presiden, kaum hawa ga boleh kalah. Kalo petinju biasanya cowok, cewek jangan sampe ketinggalan. Sekalian kalo tukang becak selama ini didominasi pria, sekarang perempuan harus bisa narik becak (capek, deh…). Padahal apa iya solusi yang mereka tawarkan bener-bener bisa memecahkan persoalan perempuan? Ato jangan-jangan ide dan aktifitas mereka justru menimbulkan masalah baru?(Nah lho!!)

Gals, dalam memandang masalah ini, kita emang wajib menggunakan akal sehat, pikiran jernih dan hati yang bening. Sebenernya masalah yang terjadi pada kaum perempuan ini, bukan semata-mata persoalan perempuan. Tapi ini juga persoalan laki-laki ato manusia secara umum. Coba deh kita kasih sedikit analisa dan buktinya. Pada kasus seorang hawa yang diperkosa, pasti banyak sekali faktor yang melatarbelakangi. Bisa jadi dia diperkosa karena pelakunya keseringan nonton vcd porno. Kamu pasti tau dong, dengan modal uang dan iman yang cekak, siapapun bisa ngedapetin plus menikmati vcd porno. Trus nafsunya terbangkitkan dengan “sukses”, sementara dia ga punya istri, maka terjadilah. Ato si perempuan mengenakan pakaian minimalis trus keluyuran malem-malem. Dia terbiasa bergaul bebas, dugem, sekaligus berpakaian “mengundang” biar ga ketinggalan tren yang penuh dengan aroma kebebasan. Kalo udah kayak gini, jelas ini bukan persoalan perempuan, tapi persoalan semua manusia, coba pemerintah lebih tegas melarang peredaran pornografi, coba kalo pergaulan bebas tidak dibiarkan merajalela pasti perkosaan ga akan terjadi, sepakat dong?!

Lagian ketika Alloh menciptakan manusia menjadi laki-laki dan perempuan, semua itu bukan asal, tapi pasti ada maksudnya. Sebagaimana firman Alloh, “Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.”(QS. Adz- Dzariyat: 49). Sama sekali Allah ga bermaksud untuk menjadikan perempuan sebagai manusia ke dua, apalagi mendiskriminasikan kaum hawa dan meninggikan kaum adam, tidak!. Tapi semata-mata agar kita semua mengingat kebesaranNya. Kebayang ga sih kalo di dunia ini semuuaaaaaaa cewek ato cuman ada cowooooook mulu, pasti boring banget kan. Makanya jangan buru-buru menelan ide gender mentah-mentah apalagi sampe ikut memperjuangkannya tanpa kita melihat masalah ini secara lebih mendalam.

Sebagai dien yang sempurna, Islam memandang kalo perempuan dan laki-laki adalah sama dari sisi manusia. Laki-laki dikarunia seperangkat potensi berupa akal, naluri dan kebutuhan jasmani, maka begitulah pula perempuan. Oleh karena itu, Allah memberikan hak dan kewajiban yang sama antara keduanya. Perempuan diperintahkan sholat, puasa, berdakwah, dan sebagainya, laki-laki juga diwajibkan hal yang sama. Tapi adakalanya Islam menetapkan hak dan kewajiban yang berbeda terkait kekhususan yang dimiliki oleh keduanya, baik dari sisi fisik maupun psikis. Wanita diberi tanggung jawab utama di ranah domestik sebagai ibu dan pengatur rumah tangga sedangkan pria diberi beban sebagai kepala rumah tangga yang bertugas melindungi dan memenuhi sektor domestik. Pembedaan itu bukanlah bentuk diskriminasi Islam pada perempuan. Tapi Allah menetapkannya tidak lain karena fitrah mereka masing-masing dan demi kemaslahatan manusia. Karena Alloh berfirman dalam QS. Al-Hujurat: 13, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.” So, bukan kelaki-lakian atau keperempuanan seseorang yang menjadikannya mulia, tapi only bin cuman ketakwaan saja. Kalo seorang pria mampu menjadi seorang pemimpin rumah tangga yang mengarahkan seluruh isi rumahnya menuju ridho dan surga-Nya, maka dia akan sama mulianya dengan seorang perempuan yang semaksimal mungkin membereskan rumah, mendidik dan menyayangi anak-anaknya semata ikhlas karena Allah.

Islam menjadikan perempuan menjadi mitra kaum adam, bukan saingan apalagi musuh. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kaum perempuan adalah mitra kaum laki-laki.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i). Beragam persoalan yang muncul sebenarnya karena sistem kapitalisme sekuler yang masih dipeluk erat dalam kehidupan kita. Pornografi dan pornoaksi masih tersebar bebas, karena sebagian menganggap hal itu menguntungkan secara materi. Begitu juga masalah pergaulan bebas, kemiskinan (yang menjadi motif trafficking), kekerasan, dan masih banyak lagi, semuanya akan terus mendera selama kita belum sadar dan segera memperbaikinya. Makanya, sebagai mitra, tugas ini juga wajib diemban oleh pria juga wanita. Bersama-sama mbangunin umat dari tidurnya, untuk kembali pada petunjuk-Nya (Islam) yang mampu menjadi problem solver segala permasalahan. So, sama ga selalu adil kan?(sh) (www.islamuda.com)

Cara mudah proteksi komputer anda dari virus dengan tangan kosong

Untuk mencegah virus, trojan, worm dan sejenisnya dengan memakai antivirus?, belum tentu berguna. Karena virus selalu lebih baru dari antivirus, kalau proteksi dengan program firewall & Antivirus RTS? (Real Time System), bisa juga... cumannya komputer anda akan berjalan lebih lambat, karena program tersebut residen di memory dan memakan system resource lagi pula setiap anda membuka program baru, selalu akan muncul pertanyaan apakah program ini boleh dijalankan.

Jadi solusi yang aman, cepat dan praktis bagaimana? Nah baca lebih lanjut artikel ini. Artikel ini sengaja ditulis bagi anda yang ingin mencegah kerusakan system, file dan data anda tanpa perlu campur tangan antivirus dan firewall alias MANUAL.

Pertama-tama akan kami jelaskan definisi dan bagaimana virus, trojan, worm dan sejenisnya bisa masuk ke dalam sistem komputer anda.

1. Virus sebenarnya lain dengan trojan atau worm, tapi pada prakteknya penyebarannya virus banyak di maanfaatkan oleh program worm dan trojan. Trojan adalah sebuah program yang dapat dijalankan (biasanya ber-ekstension EXE) oleh pengguna komputer dan ketika program tersebut dijalankan, dia akan merubah sesuatu dari sistem komputer kita (pada umumnya registri windows yang diubah). Nah kalau virus itu residen di memori dan dia akan merubah file yang biasanya ber-ekstension EXE atau COM dan kadang-kadang file tersebut menjadi rusak. Kalau worm (cacing) merupakan program kecil yang berupa script yang bisa nempel di mana aja, bahkan bisa nempel di html file (file website). Program antivirus pada umumnya menggabungkan semua worm dan trojan dalam kategori VIRUS, cuma mungkin dikasih kode virusnya contoh yang worm di kasih kode W depannya baru nama worm tersebut (contoh: w32/sober) dan kita juga akan menggangapnya sama karena semua itu merusak sistem file komputer. Intinya virus bisa berupa atau berfungsi seperti trojan/worm dan sebaliknya juga, apalagi kalau file tersebut telah ter-infeksi, otomatis akan menjadi file trojan/worm juga, karena kalau pengguna membukanya akan meng-infeksi file-file lainnya.

2. Penyebaran virus dulunya hanya bisa melalui media luar seperti disktet, tapi di jaman ini virus pada umumnya memanfaatkan teknologi internet untuk menyebar luas. Cara masuknya bisa melalui E-mail (attachment), mirc, messenger (kirim/download file), download dr situs (terutama situs porno) atau bahkan memanfaatkan kelemahan dari sistem browser kita. Banyak cara pembuat virus untuk menjebak orang supaya tertarik untuk men-download dan membuka file yang ber-virus, antara lain dengan iming-iming gambar porno, gambar lucu, tools yang berguna buat anda, cara dapat uang, games bagus, hingga yang baru-baru ada pesan dr FBI/CIA untuk anda.

Sebenarnya cara mengatasi virus itu cukup mudah, antara lain: 1. Jangan membuka atau menerima file yang di dapat dr email, mirc dan messenger kalau anda belum kenal dengan pengirimnya dan belum yakin file itu berisi virus. 2. Kalau anda browser ke situs yang tidak anda kenal, matikan program java & java script. Matikan juga fitur install auto atau install on demand supaya program yang berisi virus tidak akan masuk secara otomatis ke komputer anda. 3. Kalau membuka disket, CD, DVD, USB drive dan media luar apapun bentuknya, scan dahulu dengan program antivirus untuk memastikan itu benar-benar aman.

Tips di atas mungkin akan mencegah masuknya virus ke komputer anda, tapi tidak akan 100% pasti komputer anda tidak terkena virus, bisa saja anda kecolongan. Lebih dari 90% komputer yang terkoneksi di Internet pernah terkena virus. Nah untuk mengatasi supaya anda aman dari virus, walaupun virus tersebut sempat masuk ke komputer anda, berikut ini adalah caranya:

1. Virus pada umumnya akan merusak dan memperlambat proses kerja komputer. Untuk menghindari kerusakan yang ditimbulkan virus, anda harus punya cadangan penyimpanan data atau file system. Untuk itulah backup system & data sangat diperlukan, apalagi kita tidak akan mengetahui virus di masa yang akan datang akan secanggih apa dan efek kerusakan yang ditimbulkan sejauh apa. cara backup pada winXp dan winme dengan create restore point dahulu di program> accesories> system tools> system restore, win98 bisa pakai Microsoft Backup dengan membackup folder windows semuanya. Khusus untuk data, Winxp dan winme juga harus menggunakan Microsoft Backup, karena system restore tidak 100% mengembalikan data anda.

Kalau anda males melakukannya secara manual, winxp dan winme sudah otomatis melakukannya setiap anda mematikan komputer anda, Untuk win98 satu-satunya cara hanya memakai program system schedule windows atau program lainnya yang berfungsi sebagai otomatis backup, ketika komputer lagi idle. tapi untuk pastinya, winxp dan winme juga harus memakai program tersebut supaya bila terjadi apa-apa, anda tinggal me-restore kembali. Bila komputer anda hari ini terkena virus, anda tinggal restore system sebelumnya atau yang kemarin.

2. Cara ini adalah untuk mencegah virus merusak file system kita yang biasanya berakhiran EXE, dan Sebelum anda melakukan hal ini, anda harus terlebih dahulu membackup system windows anda (baca keterangan no 1 di atas), karena penulis takut anda melakukan kesalahan yang dapat berakibat fatal terhadap system anda. Anda juga harus mempunyai dasar Windows untuk melakukan ini, kalau tidak, anda akan bingung dan kesulitan untuk memahaminya.

Caranya cukup mudah, anda tinggal merubah attribut dari file EXE anda menjadi READ ONLY alias cuma bisa dibaca, tidak bisa ditulis. caranya bisa anda menggunakan SEARCH dari windows anda, kemudian cari semua program yang ber-ektenstion EXE (search key-nya *.exe) di folder windows. Setelah itu blok semua program yang tampil(atau tekan ctrl+a) terus klik kanan pilih properties. Setelah itu pilih READ-ONLY di bagian bawah kotak pilihan atributes. Bagi yang tahu DOS (command prompt) bisa menggunakan perintah ATTRIB, fungsinya sama saja dengan cara di atas. contoh: c:\windows>attrib +r *.exe

Hal ini akan mencegah virus untuk merubah atau merusak file-file tersebut, karena pilihan tadi mematikan fitur untuk merubah file-file tersebut. Kalau anda ingin lebih yakin virus bisa mendeteksi hal tersebut, anda bisa tambahkan pilihan HIDDEN (menyembunyikan file tersebut) di sebelah kanan dari READ ONLY. Dengan kedua pilihan tersebut virus-virus pada umumnya tidak akan dapat menginfeksi file tersebut. Kalau anda ingin menampakan file HIDDEN ketika membuka folder di komputer anda, anda bisa pilih "show all hidden files" di "folder option".

Anda juga bisa melakukan hal di atas ke semua folder komputer anda, kalau anda merasa hal ini perlu dilakukan, atau mungkin dilakukan juga ke file lain yang bukan ber-ekstensi EXE atau COM. Cara ini adalah cara yang paling efektif dan telah diuji coba oleh penulis. Satu hal yang penting diketahui, kalau anda ingin melakukan penghapusan atau perubahaan ataupun anda sering meng-update file yang ber-ekstensi EXE tersebut, anda harus ingat untuk membuka proteksi read-only atau hidden tersebut. Kalau tidak file tersebut tidak akan bisa dihapus atau diupdate, dan akan muncul pesan error.

Ini adalah salah satu cara untuk memproteksi file, cara lainnya dan cara Untuk mengetahui cara virus merusak/merubah file, membasmi atau menghapus virus secara manual, akan penulis bahas di kesempatan lain.

Muhammad Khambali
cek_aley@yahoo.com (www.islamuda.com)

Shalihah di Tengah Modernitas

Kamu kelihatan cantik dan seksi deh,” komentar Anto pada Nila di sebuah kafe. Dalam sekejap pipi si gadis tersipu-sipu merah. “Ah kamu bisa aja.” Denger rayuan sedemikian rupa, perempuan mana yang ga klepek-klepek hatinya. Ga kuku atuh kang. By the way, di lain tempat, seorang cowok ngeledekin dandanan ceweknya yang bakal bareng ama dia jalan-jalan. “Dandananmu kok ga matching ya? Pake make up apa tuh.”

Aaagh, ibarat mau keserempet bajaj, si cewek ngerasa kudu renovasi total neh. Dari kostum, make up, sepatu, tas, pokoknya dijamin harus beda deh!

Gals, komentar dua cowok di atas udah ngasih gambaran ama kita, kalo budaya barat telah berhasil nyeting image baru kecantikan dan kepribadian. Gadis modern adalah yang modis, cantik, menarik, trendy, wangi dan cerdas. Perempuan, pada pandangan pertama bakal dinilai dari penampilan fisiknya. Se-oke apapun kualitas personalnya, skill, kecerdasan, talenta, perilaku dan akhlak, tetap saja poin kecantikan lebih tinggi dari yang lain. Ya nggak???

Gals, ga bisa dipungkiri, standar cantik dan menarik udah jadi ukuran masyarakat umum, untuk nentuin nilai sesosok wanita. Seakan-akan, cantik menentukan tinggi rendahnya derajat kaum hawa. Daya tarik fisik identik ama pribadi seseorang. Ini semua udah jadi contoh, ga cuma di kalangan artis. Bahkan anak sekolah, mahasiswa, sampe buruh pabrik, hingga pembantu rumah tangga. Mereka semua ngikut standar gaya hidup yang katanya “modern” ini (aduh, sedih rasanya). Ga peduli kaya atau miskin, suku, agama dan bahasa. Semuanya berlomba-lomba jadi ranking satu, khususon berwajah cakep dan berbodi aduhai. Bak gayung bersambut, ini semua dibarengi dengan gempuran tanpa henti, promosi berbagai kosmetik dan fashion. Bagai sayur dan garam yang klop, sekolah kepribadian-pun banyak bermunculan. Di dalamnya si cewek diajari cara memandang dan bahasa tubuh. Konon, tujuannya agar memiliki kepribadian yang unggul. Tapi sayang, faktor akhlak, nilai etika dan moral, kecerdasan otak, apalagi agama menjadi faktor kesekian. Parah tuh neng!!!

Nah gals, apa memang muslimah yang berpenampilan eye catching adalah nilai plus yang hakiki di benak cewek? Beneran nih? Yuk kita teliti lagi, apa nilai lebih itu memang kudu kita cari?

Ehm.., penampilan diri sebatas berpijak pada keindahan, kebersihan, keselarasan dan tentu kehalalan, ga dilarang kok dalam Islam. Suer..., ga dilarang. Allah menyukai segala sesuatu yang indah, bersih dan rapi. “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan.” (HR. Muslim). Rasulullah juga bersabda: “Bersihkan dengan segala apa yang kamu bisa, karena Allah telah mendirikan Islam ini diatas kebersihan, dan tak akan masuk surga melainkan orang-orang yang bersih.” Tuh kan, yang jarang mandi...ayo cepet mandi...

Gals, memakai pakaian layak, bagus, bergaya dan rapi, itu semua ga dilarang. Asal sesuai aturan Islam lho. Jangan sampe deh kita sebagai muslimah jadi orang yang amit-amit joroknya. Ihh..ga keren.

By the way gals, ngebahas tren barat, ga berarti semua dari barat ditolak. Agar bisa milih dan milah tren barat yang sesuai syariat Islam, kita perlu memahami beberapa hal lho gals! Attention please…, nah, kalo yang ada tuh berupa ide-ide nyleneh, semisal gay ama lesbi, HAM, kebebasan berpakaian seksi, dan bebas goyang dombret, pastinya ga boleh kita terima, apalagi kita ikuti. So, soal pakaian, sekali lagi, kudu sesuai ama aturan Islam. Yup, pastinya udah tahu jawabnya, kita kudu pake jilbab dan kerudung kan…

Nah, soal kosmetik yang mayoritas bukan dari timur. Kudu kita jamin, kalo bahan dan model perawatan kulit, ga kecampur ama zat yang haram, semisal enzimnya babi, plasenta (tali pusar) hingga remukan tulangnya bayi..hiii ngeri. Jadi, ati-ati lho, klo beli kosmetik, bedak dan sejenisnya, kudu kita periksa bahan-bahannya. Ga cuma harus aman, tapi juga kudu halal. Iya kan...

Nah, selain tentang dua hal di atas, kita juga harus ngerti gimana sih hukumnya benda-benda hasil kemajuan teknologi. Soal benda-benda hasil perkembangan iptek, seperti hairdryer, maskara, dll, monggo keso dipake. Ga haram kok. Asal kita makenya untuk tujuan yang bener gitu…Gampangannya, ga boleh ya hairdryer dipake nimpuk kepala temenmu. hehe.

Jadi gals jelas kan, mana yang kudu kita pilih dan mana yang harus dihindari. Kita pasti bisa kok, asal kita mau untuk belajar. Belajar apa? Belajar Islam tentunya. Supaya kita ga gampang dikibuli dan punya pegangan hidup.

Gals, walau sekarang budaya barat lagi merajalela, jati diri muslimah kita harus tetep dipegang teguh. Karena cuma itulah yang bisa ngebawa kita menuju jannah-Nya. Siapa sih yang ga pengen masuk surga?

Allah SWT berfirman, “Hai orang- orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi) dan Ulul Amri diantara kami. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatum, maka kembalilah ia kepada Allah (Al Qur’an dan Rasul (sunnahnya)), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”(TQS. An Nisa : 59).

Nah, moga ayat tadi bisa jadi motivasi buat kita yang selalu ingin mulia di hadapan-Nya. Taat pada aturan Allah di masa sekarang memang ga mudah. Tapi bukan berarti ga mungkin. Insya Allah, kalo kita punya tekad, kita bisa kok tetep tegar di bawah naungan Islam. Bahkan, mungkin aja kita bisa menjadikan Islam kembali bercahaya dengan syariah-Nya. Amin (Rh) (www.islamuda.com0

Di Balik Tabir 20 Mei

A Noto Soeroto, salah seorang tokoh Boedi Oetomo (BO), di dalam satu pidatonya tentang Gedachten van Kartini alsrichtsnoer voor de Indische Vereniging berkata: “Agama Islam merupakan batu karang yang sangat berbahaya... Sebab itu soal agama harus disingkirkan, agar perahu kita tidak karam dalam gelombang kesulitan.” Deg….Sobat, bagai hampir kena petir yang menyambar. Penulis kaget, waktu ngebaca salah satu artikel di internet. Awalnya sih, kita pikir itu hanya artikel guyonan yang dibuat oleh orang iseng di dunia maya. Penasaranpun makin bikin tangan penulis gatel untuk browsing lebih banyak soal BO. Ternyata, makin lama kita searching soal BO, makin banyak pula artikel yang ngedukung tulisan di atas. Seakan-akan apa yang selama ini kita dapat di SD, SMP dan SMA tentang BO, sirna begitu aja. Rasa salut dan simpati pada BO sebagai pejuang kebangkitan nasional, udah lenyap saat buanyak referensi mampir ke flashdisk penulis.

Apa aja sih yang kita dapat…?Yuk kita bagi sama-sama, moga ini semua bermanfaat. Boleh juga lho dikonsultasikan ke guru. Soalnya belum tentu rekan dan guru-guru kita ngerti banget apa itu BO. Mereka kan juga dapat referensi dari buku pelajaran sekolah aja. Jarang banget kan kita dapat sumber dari buku-buku aslinya. Nah sobat, tentunya kita semua bakal berusaha obyektif. Sesuai ama porsinya. Alangkah bijaknya kita kalo buletin ini bisa kalian jadikan studi perbandingan ama buku-buku pelajaran. Lebih lengkap mana sumbernya, dan lebih bagus mana penjelasannya. Semua kita serahin ama sobat sekalian. Yang pasti, kita tetep kudu menjadikan Islam sebagai nomor satu, bukan BO…iya kan.

Sekilas tentang BO

Sobat, Boedi Oetomo sendiri berawal dari organisasi yang didirikan oleh para mahasiswa STOVIA, yang merupakan sekolah kedokteran milik Belanda. Pada tanggal 20 Mei tahun 1908. Ambtenaar atau para pegawai negeri yang loyal ama pemerintah kolonial Belanda secara langsung ngontrol dan mimpin organisasi ini. Cuma orang Jawa dan Madura saja yang bisa menjadi anggota BO. Bahkan orang Betawi, yang konon asli Jakarta, tempat organisasi ini didirikan, ga bisa masuk jadi anggotanya. Bukti ini semua kebaca dalam surat edaran yang dikirim oleh Sekretaris pertama BO, Soewarno kepada pers bulan Juli 1908, tulisan ini dimuat dalam buku Sumbangsih. Di buku itu ditulis, bagaimana cara Soewarno menjelaskan soal para pendiri BO. Soewarno menyatakan sebagai berikut : “Pada tanggal 20 Mei 1908 murid-murid Sekolah Latihan Dokter-dokter pribumi di Weltevreden, memutuskan prinsipnya pembentukan sebuah perkumpulan orang-orang Jawa yang akan mendirikan pusat suatu perkumpulan umum dimasa depan dan pendirian perkumpulan itu terjadi kemudian.” (Paul W. Van der Veur, Kenang-kenangan Dr. Soetomo hal. 21-22, Sinar Harapan, Jakarta 1984). Tuh kan, cuma buat orang Jawa doang.

Boedi Oetomo sendiri pertama kali dipimpin ama Raden T. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar, sampe sekitar tahun 1911. Bisa ditebak, dia juga sangat loyal dan dipercaya ama pemerintah Belanda. Terus terang, karena diapun digaji oleh Belanda. Ga mungkin kan Belanda menjadikan orang yang nentang penjajahannya sebagi seorang Bupati. Emang enak dikhianati bawahan... Selanjutnya sobat, Raden T. Tirtokusumo diganti ama Pangeran Notodirodjo, dari Keraton Paku Alam Yogyakarta. Lagi-lagi ama orang yang duduk manis dan manggut-manggut ama pemerintah Belanda. Podho wae.

By the way sobat, organisasi Boedi Oetomo yang didengung-dengungkan bersifat nasionalis, tentunya ga membedakan semua ras di Indonesia, ternyata ga semanis yang kita kira. Jangankan ama orang Batak, Papua, Ambon, dan Kalimantan…ama orang Betawi aja mereka ga seberapa ngeh. Ini terbukti dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BO yang dikutip ama situs eramuslim.com. Dalam pasal 2 AD-ART BO, dituliskan, ”Tujuan organisasi untuk menggalang kerjasama guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan Madura secara harmonis.” Tuh kan, hanya Jawa-Madura sentris doang. Hal ini juga dibenarkan ama sejahrawan Indonesia Hamid Algadrie dan Dr. Radjiman. Selebihnya, pada praktek keorganisasian, BO hanya membahas bagaimana cara memperbaiki taraf hidup orang Jawa-Madura semata. Kasiyan deh...

Nah sobat, kalo kita mau mikir dikit aja, sifat Jawa-Madura sentris yang ada di BO, sebenarnya udah ngebuktiin BO ga bersifat nasionalis, seperti yang selama ini diiklankan. Sifat organisasi BO udah ngasih lampu merah kalo mereka tetep membiarkan daerah lain dijajah ama Belanda. Dan ga mau mikir gimana taraf hidup penduduk di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi ama Papua. Yang selama ini sering kita dengar dari guru kita.

Lebih parahnya, sebagian besar tokoh di BO antiagama, khususnya Islam. Tentu ga heran, karena mereka dapat pendidikan dari pemerintah kolonial Belanda. Bahkan sejumlah tokohnya juga anggota freemasonry, yaitu lembaga milik Yahudi yang punya misi orientalisme, alias tipu daya untuk ngacak-ngacak sebuah negeri (eramuslim.com). Ini terbukti dari kutipan media cetak milik BO terbitan Surabaya, tulisan itu berbunyi, “Digul (daerah di Papua) lebih utama daripada Makkah”, “Buanglah Ka’bah dan jadikanlah Demak itu Kamu Punya Kiblat!” Tulisan tadi dikutip oleh A. Hassan dalam majalah Al-Lisan nomor 24, tahun 1938.

Sobat, beda ama Sarikat Islam yang saat itu banyak tokohnya yang dipenjara karena nentang Belanda. Karakter BO yang sejalan ama pemerintah Belanda, membuat ga ada satupun tokohnya yang ditangkap apalagi masuk bui. Sifat perjuangan BO yang sempit, tokoh yang antiagama, dan sejalan ama pemerintah Belanda, seakan jadi tamparan keras buat Dr. Soetomo dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Keduanya lalu keluar dari BO kecewa berat ama perjuangan BO. Mungkin mereka berdua bakal bilang, capek deh...

Di bulan April 1930, karena nerima banyak segali hujatan dan kritik pedas, dengan terpaksa, akhirnya BO dibuka untuk semua golongan di Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan konferensi di Solo pada Desember 1932, yang mengubah tujuan BO menjadi ”Mencapai Indonesia Merdeka.” (AK. Pringodigdo, SH, Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia hal 132 dan 133, PT. Dian Rakyat, Jakarta 1991).

Sobat, itu tadi sekilas tentang sejarah BO, tujuannya dan orang-orang yang ada di dalamnya. Memang ternyata, BO ga seideal yang digambarin ama tokoh-tokoh nasionalis. Malah sebagian besar anggotanya antiagama. Masa kita mau menjadikan orang yang antiagama jadi idola kita? Malu atuh Bang...

Melacak Kebangkitan Hakiki

Sobat, ga sedikit dari kita bingung memaknai apa itu kebangkitan. Malah ga jarang kita salah memberi definisi tentang kebangkitan. Keberadaan Boedi Oetomo misalnya, banyak yang menyebutnya sebagai momen kebangkitan. Tentu maksudnya adalah kebangkitan melawan penjajah. Khususnya penjajahan militer. Apabila itu yang dimaksud, berarti makna kebangkitan adalah upaya perlawanan terhadap segala yang membatasi, lebih konkritnya mengintimidasi kita. Artinya bila kita bisa bangkit, hasilnya adalah kita bebas menentukan pilihan sendiri. Padahal, fakta negeri kita sekarang sma sekali ga seperti itu.

Kita kudu sedikit lebih cerdas, karena kebangkitan ga berarti hanya bebas dari penjajahan militer doang. Buktinya negeri kita masih aja nerapin hukum buatan pemerintah kolonial Belanda. Meski Belanda udah ga lagi njajah negeri kita. Bukti yang lain, ekonomi kita masih terkatung-katung dalam hutang. Hutan dan sumber daya negeri kita banyak yang dikuasai oleh pihak luar. Bukan dikelola ama negeri kita sendiri. Sebut aja Exxon di Aceh dan Freeport di Papua. Itu hanya seklumit bukti kalo negeri kita tuh belum sreg bangkitnya, dan kebangkitan nasional yang didengungkan cuma sekedar angin semilir yang lewat. Belum lagi kalo kita lihat kondisi masyarakat yang serba kepepet dan kekurangan. Sedangkan remaja kita mayoritas malah hidup serba hedonis dan ga karuan. Apa ini yang disebut kebangkitan? Tobat toh Jeng....

Sobat, tentu ga salah bila Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (TQS.Al-Israa’ : 36). Tentu kalo kita cerminkan ama pembahasan di atas, pastinya kamu semua bakal ngerti. Semisal, kita ga boleh percaya gitu aja kalo BO merupakan pejuang kebangkitan nasional yang sebenarnya. Dengan membaca fakta yang udah dipaparin di atas, hal ini sungguh bikin kita sebel. Apalagi kalo ngelihat kondisi negeri kita sekarang yang lagi ngenes-ngenesnya, tentu ga matching kalo kita masih memakai kamus definisi kebangkitan nasional. Ngimpi kali kang....

Memilah Kebangkitan Hakiki

Sobat, dalam bahasa Arab, kebangkitan disebut An-Nahdhoh. Makna kebangkitan, bisa sobat baca di buku Dasar-dasar Kebangkitan. Dalam buku tersebut, ada definisi yang lumayan panjang tentang kebangkitan. Singkatnya, makna kebangkitan adalah kondisi dimana sekelompok manusia atau masyarakat terbebas dari kungkungan aturan manusia dan kembali kepada aturan Allah SWT. Ini semua bisa terjadi kalo manusia mau ngelakuin perubahan. Dan Allah SWT telah berfirman, ”Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (TQS.Ar-Ra'd: 19). Di dalam tafsir dijelaskan yang dimaksud dengan keadaan adalah Allah ga akan merubah keadaan kita, selama kita ga ngerubah sebab-sebab kemunduran kita.

Nah, kembali ke kitab Dasar-dasar Kebangkitan, yang nyebabin kemunduran kita saat ini, adalah aturan kebebasan buatan akal kita yang membuat manusia sakarepe dhewe. Termasuk di dalamnya adalah kemaksiatan dan perbuatan dosa. Dan ingat sobat, kemunduran akan menyebabkan kerusakan. Allah SWT berfirman, ”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (TQS. Ar Rum: 41).

So sobat, adlah sebuah kekeliruan besar, jika kita menjadikan figur BO sebagai standar kebangkitan. Tanpa ngerti apa itu definisi bangkit itu sendiri. Apalagi Allah SWT melalui Rasulullah SAW, membenci orang-orang yang mengajak kepada kebangkitan yang salah dengan ikatan nasionalisme. Rasulullah SAW bersabda, “Bukan dari golongan kami, orang-orang yang menyeruh pada ‘ashabiyah (nasionalisme, kebangsaan, dsb)” (THR. Abu Dawud) di hadits yang lain dikatakan “barang siapa menyeruh kepada ‘ashabiyah (nasionalisme, kebangsaan, dsb) maka ia bukan termasuk golonganku” (THR. Muslim).

Rasulullah juga mengatakan dalam hadisnya yang lain seperti “Barang siapa yang melakukan sesuatu perbuatan yang bukan berasal dariku (Islam) maka amalannya tertolak” (THR. Muslim). Sehingga jelas, konkritnya kita kudu belajar Islam, supaya ngerti mana yang bener dan mana yang salah. Jangan-jangan, kita malah mendukung sesuatu yang salah, bahkan mengidolakan BO walau di dalamnya sangat benci pada umat Islam. Ga suka dengan agama Islam. Tentu ini bertentangan ama firman Allah SWT, ”Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.” (TQS. Ali Imran: 19). Iya kan…...(USB) (islamuda.com)