Selasa, 28 Oktober 2008

Cinta Sejati,Obsesi atau Nafsu ?

Coba tanya lagi dalam hati. Apa yang kita alami dan rasakan saat ini ?. Apa kita merasa benar-benar mencintainya ?, Terobsesi dengan orang itu ? or hanya mencari “mangsa” ?. Maklum, walau dasarnya sama, tapi rasa cinta, jelas berbeda dari sekadar obsesi ingin memiliki seseorang atau nafsu.

Menurut Glenn van Ekeren dalam 12 Simple Secrets of Happiness, cinta itu buka sekadar pelukan, ciuman, dan rasa suka. Cinta itu adalah sebuah energi, yang bisa membuat seseorang menjadi lebih baik, tidak egois, dan mampu memberi kebahagian kepada pasangan satu sama lain.

Kalau kita ingin berada dekat dengan seseorang demi kebahagian diri, demi harga diri, atau karena merasa penasaran. Maka sebenarnya itu bukan Cinta. Itu lebih merupakan refleksi dari perasaan tergila-gila atau terobsesi. Kita pun akan selalu mikirin dan kepikiran orang itu.

“Kalau kita merasa tidak bisa melupakan sosok wanita atau pria yang baru dikenalnya di kafe, mall, bis dll, beberapa waktu lalu. Kalo kita merasa serba salah, bawaan pengen nelpon dia terus. Mau makan nggak selera –gak ada lauk-, tidur nggak nyenyak –banyak nyamuk sih -. Itu artinya kita sedang terobsesi sama orang itu, “ jelas Glenn.

Lain halnya, kalo kita merasa ingin selalu dekat dengannya. Kita selalu berangan berada dipelukannya, dicium, dibelai dan disayang, maka itu lebih mengarah pada nafsu. Dan Cinta sejati, sebenarnya bukan perasaan emosional seperti itu.

Tapi, apa yang kita rasakan itu normal, kok. Oleh sebab itu, jangan sia-siakan moment itu. Cuman, kata Glenn, kita harus ingat, bahwa masing-masing sebab, tentu ada akibatnya. Maksudnya, apa yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari apa yang kita perbuat. Terutama jika perbuatan kita diukur dari perspektif agama.

Oleh sebab itu, Glenn menganjurkan, sebaiknya kita belajar mencintai seseorang, tanpa berharap untuk dicintai orang itu. Dan akan lebih baik lagi, kalau kita mo introspeksi diri, apa yang sebenarnya kita inginkan dan apa yang dia harapkan.Seperti yang Element katakan dalam bait lagunya berikut ini, “Cinta sejati yang bisa memberi tanpa harus menerima, Dia kan membawa damai dan bahagiakan jiwa tuk semua manusia, hanya cinta sejati yang bisa bertahan tanpa mengenal waktu, tak kan pernah sirna bagaikan karang di samudera kan abadi tuk selamanya….../ Atau seperti yang dituturka oleh KAHLIL GIBRAN dalam syairnya “ Cinta sejati hanya menuntunmu, untuk menyelamatkannya, bahkan dari sergapan dirimu sendiri. Cinta sejati menginginkan keselamatan, dari golakan api, yang menahan langkahku, untuk mengikuti lajumu, mengembara ke tempat-tempat jauh. Cinta sejati meredam gelegar ambisiku, agar engkau senantiasa mereguk, kebebasan dan kebenaran hidup. Cinta sejati hanya berjuang, untuk merengkuh dirinya sendiri, sementara cinta palsu, hanya berjuang untuk memeluk, orang yang dicintainya”. (Ary-PP,04/03)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

oowww,,
it's good information for all lovers,,
hopefully, it will be such a warning for people who are falling in love not do sex before marriage,,,
allright?