Selasa, 28 Oktober 2008

Muslim Creative

“Kreatif“ hanyalah sebuah kata pendek dan sederhana. Namun, berkat pemikiran kreatif kita bisa melihat kesuksesan dan kemajuan di segala bidang. Dalam hal ini saya akan mencoba membagi sedikit pengalaman saya tentang 10 cara berpikir kreatif, yang Insya Allah berguna bagi kita semua, khususnya bagi yang merasa dirinya Remaja Muslim, benar or tidak, masih banyak orang mengira bahwa Islam tidak mengajarkan kreatifitas karena tidak bisa dipungkiri bahwa memang terbukti orang Islam pada umumnya tidak kreatif, dan saya bukanlah orang yang paling kreatif tapi saya sebagai Muslim merasa mempunyai kewajiban untuk menjadi Muslim yang Kreatif sesuai yang diajarkan oleh Islam dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mewujudkannya, makanya saya juga berusaha mengajak saudara-saudara agar menjadi Muslim yang kreatif, kreatif dalam segala hal, selagi itu masih dalam koridor yang tidak bertentangan dengan Islam, maka dari itu pula saya juga membuat ‘gerakan’ yang dinamakan MUSLIM CREATIVE, salah satu tujuannya tidak lain untuk mensosialisasikan bahwa Muslim pun harus kreatif. Dan berpkir kreatif merupakan bagian dari “Manajemen Diri” yang juga merupakan bagian dari konsep yang sedang saya kembangkan yaitu Is-Q (Islam Quotient / Kecerdasan Islam). Ada sebuah pertanyaan yang hanya dijawab dengan perbuatan, yaitu bagaimana kita bisa menjadi Manusia Beragama yang lebih kreatif ketimbang Manusia Sekuler yang paling Kreatif ???. Seperti kita ketahui potensi nalar manusia ternyata jauh dari dugaan kita selama ini. Diperkirakan Otak manusia yang sudah teraktualisasikan rata-rata baru sekitar 8 % dari seluruh potensi yang ada. Cuma ada pertanyaan lagi, apa kita termasuk orang yang sudah memakai otak sebanyak 8 % tadi ???. Sayangnya cara belajar kita lebih banyak mengandalkan belahan otak kiri, yang bekerja secara Linier, Repetitif, Analitik, Partikularistik, & Reproduktif. Akibatnya, Integensi Spiritual, Emosional, & Intelegensi lainnya kurang aktif, dan efektif yang pada akhirnya masyarakat semacam ini tidak kreatif, tidak inovatif dalam mengembangkan peradaban, yang kemudian mengemuka adalah Tradisi Menghafal, Meniru, dan Transfer pengetahuan karena paradigma berpikirnya cenderung monoton dan konvergen. So, Tidak berlebihan kalau, berpikii kreatif merupakan salah satu kunci keberhasilan. Berikut ini cara yang bisa dicoba, dan silahkan buktikan.

1. Berpikir, semua bisa dilakukan

Yakinlah sesuatu yang akan kita kerjakan mampu kita selesaikan. Artinya, harus optimis. Buang ungkapan bernada pesimis. Pernyataan optimis melatih kita untuk berani masuk ke persoalan. Pola pikir kita pun berkembang, karena dipaksa memeras otak untuk mewujudkan tekad itu.

2. Hilangkan cara berpikir konservatif

Pola pikir konservatif dimulai dengan kekhawatiran untuk menerima perubahan, meski perubahan itu menguntungkan. Karena ingin mempertahankan gaya konservatif, perubahan ditanggapi secara dingin, bahkan dipersepsikan sebagai ancaman.
Hendaknya disadari, cara berpikir konservatif mengekang pemikiran kreaif karena pikiran dibekukan oleh sesuatu yang statis. Padahal kita harus selalu berpikiran dinamis, dengan terus mengolah pemikiran untuk menemukan pola pikir yang efektif dan tepat bagi kita. Jadi,untuk itu kita perlu terbuka terhadap masukan, untuk kita proses sehingga menjadi pemikiran yang kreatif. Lalu mencoba pekerjaan atau hal di luar bidang kita. Untuk “memperkaya” diri, pola pikir juga perlu dibiasakan dari hal yang tidak biasa. Selanjutnya, kita harus proaktif, artinya kita jangan hanya “menunggu bola”, tapi kita harus “menjemput bola” .

3. Tingkatkan kuantitas dan kualitas pekerjaan

Jangan cepat puas. Semakin cepat puas berarti menutup diri pada pekerjaan lain yang dapat memperkaya perkembangan diri. Kesanggupan menerima pekerjaan lain, berarti kita membuka diri pada tantangan baru. Untuk itu kita dituntut berpikir cerdas dan efektif. Lalu perbaiki kualitas hasil kerja. Maksudnya, sekecil apapun pekerjaan, kita tidak boleh mengabaikan kualitas hasilnya, karena itu cerminan hasil pemikiran kita. Semakin bagus kualitasnya semakin bagus pula kualitas daya pikir kita.

4. Perbanyak kebiasaan bertanya
Sebenarnya banyak hal dalam kehidupan kita yang menuntut kita untuk berpikir dan bertanya. Bertanya merupakan indikator bahwa pikiran kita masih jalan dan selalu dinamis. Dengan bertanya, berarti kita mencoba menguji daya kritis kita. Dengan bertanya, pemikiran kita bertemu dengan pemikiran oran lain yang mengandung hal-hal yang baru, sehingga cakrawala berpikir kita semakin luas. Juga membuat kita tidak terpaku dengan pemikiran kita sendiri dan merasa benar sendiri. Kita mencoba meyakinkan apakah pemikiran kita sejalan dengan orang lain?. Hal ini membuat kita semakin kreatif karena berusaha terbuka terhadap pemikiran dari luar.

5. Jadilah pendengar yang baik

Di samping kita menjadi seorang yang vokalis, kita juga dituntut untuk menjadi pendengar(listener) yang baik, itu berarti sanggup mendengarkan setiap informasi dari luar. Tapi hal ini jangan dipakai untuk mendengarkan gossip atau hal-hal yang tidak bermanfaat. Tapi kenyataannya kita lebih mendengarkan hal-hal yang tidak bermanfaat daripada mendengarkan hal-hal yang betul-betul memerlukan pemikiran kita dan bermanfaat bagi kita.

6. Gunakan waktu kita untuk hal-hal yang bermanfaat

Menurut saya tidak ada yang namanya waktu luang, yang ada adalah bagaimana memanfaatkan atau mengisi waktu kita yang tersisa dengan hal-hal yang bermanfaat dan tentu saja tidak bertentangan dengan agama kita. Saya baru merasa bahagia jika berhasil memanfaat waktu untuk hal-hal yang bermanfaat bagiku. Memanfaatkan waktu tidak hanya dengan hal-hal yang berupa kegiatan, tapi bisa juga dengan memanfaatkan waktu kita untuk berpikir kreatif dan mengevaluasi hasil pemikiran kita dengan pemikiran orang lain.

7. Memanfaatkan peran yang diberikan kepada kita

Sekecil apapun peran yang diberikan kepada kita, pergunakanlah dengan sebaik-baiknya, sehingga meskipun kecil peran kita, namun orang di sekitar kita merasakan betul keberadaan kita. Untuk itu kita dituntut untuk berpikir kreatif, menggunakan segenap kemampuan yang kita miliki untuk mengeksplorasi pemikiran-pemikiran kita.

8. Buat daftar pekerjaan atau hal-hal yang tidak mungkin / mustahil dilakukan

Dengan membuat daftar pekerjaan atau hal-hal tidak dapat atau mustahil dilakukan baik oleh kita maupun orang lain, lalu kita buat urutan kemungkinan-kemungkinan dari yang terkecil hingga yang tersulit. Lalu galilah / ekplorasilah pikiran kita untuk memikirkan hal itu dari yang terkecil dulu. Buatlah pertanyaan sebanyak mungkin agar lebih mudah kita menentukan langkah awal yang akan kita lakukan.

9. Jangan melupakan masa lalu

Masa lalu bukan untuk dilupakan, karena masa lalu dapat membantu kita dalam menentukan dan memecahkan masalah .(Edisi 9). Dengan melihat masa lalu kita dapat berpikir kreatif.

10. Konsentrasi dan pikiran yang jernih

Satu hal yang tidak dapat dilupakan begitu saja, karena bagaimana kita bisa berpikir kreatif jika suasana tempat kita tidak mendukung kita untuk konsentrasi pada hal yang akan kita pikirkan, Selain itu kita juga harus berpikiran jernih dan bersikap tenang serta terkendali (tidak sedang emosi), karena jika tidak itu akan menutup jalan pikiran kita, sehingga bukannya pikiran kreatif yang dihasilkan melainkan sakit kepala. (Al Hijrah, @ry)

Catatan : Sudah selayaknya sebagai seorang Muslim kita mempunyai sikap bahwa kita sebagai manusia hanya bisa berusaha, sedangkan keputusannya kita serahkan pada Allah, karena Allah-lah tempat semuanya kembali. So, pekerjaan yang harus kita lakukan sesudah berusaha adalah dengan tidak lupa berdo`a dan beribadah kepada Allah, dengan tidak mempersukutukan-Nya dengan yang lain. Do`a dan Ibadah membentuk kepribadian Muslim Tawadhu`, artinya jika apa yang diinginkannya tercapai, tidak membuatnya berlaku Sombong, begitu juga sebaliknya, jika apa yang diinginkannya tidak tercapai atau tiak sesuai, tidak membuatnya berputus asa, justru membuatnya bertambah dekat dengan sang Pencipta.
So, salah satu kunci tercapainya hal di atas adalah jika mulai saat ini juga kita mulai melakukannya, dan perlu dingat untuk mencapai sesuatu hal yang besar, biasanya dimulai dari langkah kecil, seorang pelari marathon pun memulainya dengan langkah kecil, baru dia bisa mencapai jarak yang telah ditentukan jauhnya. Jadi, orang yang paling kreatif adalah orang yang paling dekat dengan Tuhannya, karena Allah Maha Creative, Belive it or Not !! Selamat berjuang
(ary)

Tidak ada komentar: